Gempa Mentawai
Satu Bangunan di SDN 11 Simalegi Roboh di Guncang Gempa Mentawai, Tak Layak Lagi Digunakan
Bangunan yang terbuat dari beton itu roboh setelah kawasan Siberut, Kepulauan Mentawai diguncang gempa M 6,1, Senin (29/8/2022).
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Apalagi kondisi cuaca saat gempa bumi terjadi, Mentawai sedang diguyur hujan.
"Warga tenang-tenang saja di rumah," katanya.
Ditambahkan Feriyanto, jarak antara pemukiman warga dengan pinggir pantai saat ini cukup jauh.
Termasuk kantor BPD Bosua tempat dirinya berada, berjarak 1 km dari pinggir pantai.
"Warga tidak begitu panik, hanya sekedar merasakan getaran saja tapi tidak berlari panik," ujarnya.
Berbeda halnya dengan warga di Siberut Selatan Mentawai
Gempa bumi mengguncang Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (29/8/2022).
Gempa Bumi yang terjadi berulang kali ini ikut dirasakan masyarakat Kota Padang dan beberapa kabupaten kota lainnya di Sumbar.
Gempa pertama kali pada pukul 00.04 WIB dengan magnitudo 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan magnitudo 5,8.
Baca juga: Gempa Mentawai M6,4, BNPB: Kerusakan Ringan Dilaporkan di Siberut
Kemudian terjadi lagi gempa sekitar pukul 10.29 WIB dengan magnitudo 6,1.
Warga Siberut Selatan Andhy Aqra Athallah mengaku, para warga Siberut Selatan masih khawatir terjadi gempa susulan.
"Kami merasa was-was dan khawatir terjadi gempa lagi," ungkapnya, saat dihubungi TribubPadang.com, Senin (29/8/2022).
Lanjutnya, sebab sudah beberapa kali terjadi gempa dan terakhir pukul 10.29 WIB guncangan terasa paling kuat
"Kami sempat berhamburan keluar rumah dan kondisinya kami khawatir dan was-was," ungkapnya.
Baca juga: Update Gempa Mentawai M6,4, BMKG: Aktivitas Subduksi Lempeng Segmen Megathrust Mentawai-Siberut
Relawan kebencanaan dari organisasi Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) mengaku hingga kini belum ada kerusakan ataupun korban akibat gempat.