Truk Masuk Jurang di Sitinjau Lauik
Pencarian Sopir Truk di Sitinjau Lauik Kembali Dilanjutkan, Diusulkan Gunakan Crane
Petugas Kantor SAR Padang kembali berencana menggeser kendaraan truk yang terjun ke jurang di kawasan Sitinjau Lauik, Indarung
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas Kantor SAR Padang kembali berencana menggeser kendaraan truk yang terjun ke jurang di kawasan Sitinjau Lauik, Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (29/8/2022).
Mendatangkan crane bukanlah untuk mengangkat kendaraan ke atas, tetapi untuk menggesernya sedikit untuk melihat apakah sopir truk terhimpit badan kendaraannya sendiri.
Kejadian kecelakaan ini terjadi tepatnya di Jalan Raya Sitinjau Lauik Padang - Solok dekat penurunan Kelok Banto.
Mobil tanpa muatan ini terjun ke jurang sedalam 100 meter pada Minggu (28/8/2022) dini hari.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Update Pencarian Sopir Truk dan Ada Bazar UMKM di Jam Gadang Bukittinggi
Upaya pencarian sudah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi truk jatuh hingga sampai ke dasar jurang.
Namun, pencarian nihil sampai sore hari dan dihentikan sementara waktu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan pencarian akan dilanjutkan pada pagi hari ini.
Baca juga: POPULER PADANG: Truk Masuk Jurang di Sitinjau Lauik dan 8 Petugas Diturunkan Mencari Sopir Truk
"Sampai pada pagi hari ini, korban atau sopir truk belum ditemukan. Pagi ini akan dilakukan upaya untuk menggeser truk dengan peralatan chain block," kata Abdul Malik.
Kata dia, proses itu dilakukan untuk memastikan lagi apakah korban masih terjebak di sekitaran badan truk.
"Sekaligus untuk menstabilkan kendaraan tersebut. Untuk pencarian di bawah truk juga ada jurang dengan kedalaman lebih kurang 12 meter dengan cara ESAR (Explorer Search And Rescue)," katanya.
Baca juga: Kronologi Truk Masuk Jurang Sitinjau Lauik, Sopir Diduga Hilang Kendali
Octavianto selaku Kepala Seksi Operasi dan Siaga dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, mengatakan sempat batal menggeser badan truk.
"Semua crane banyak yang mundur dikarenakan posisi dan resiko yang tinggi untuk mengangkat truk. Jadi tidak ada yang berani," kata Octavianto.