Dampak Gempa Mentawai, Camat Siberut Utara: Ada Lima Keluarga yang Mengungsi ke Bukit Tamaerang

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, KEPULAUAN MENTAWAI- Dampak gempa Mentawai hari ini, warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Camat Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, Agustinus mengatakan, setidaknya ada lima keluarga yang mengungsi ke Bukit Tamaerang.

Lima keluarga tersebut memilih mengungsi ke tempat ketinggian untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

Baca juga: Pasca Gempa Mentawai, Warga Diimbau Cek Kondisi Rumah Sebelum Dihuni Kembali

Agustinus melanjutkan, pada saat gempa siang tadi memang terjadi kepanikan warga karena kuatnya guncangan gempa.

Namun, sebagian warga lainnya yang tinggal di dekat pantai tetap kembali ke rumah masing-masing tanpa ada yang mengungsi.

"Masyarakat lebih waspada dan bersiap-siap sekarang," ujar Agustinus kepada TribunPadang.com, Senin (29/8/2022) sore.

"Namun sejauh ini masih aman di daerah Sikabaluan," tambah dia.

Baca juga: Getaran Gempa Mentawai Terasa di Sipora Selatan, Kades Bosua: Belum Ada Laporan Korban Jiwa

Adapun kata dia, pasca gempa bumi tersebut sekolah yang ada di Siberut Utara langsung memulangkan muridnya.

Sementara itu, ia belum ada menerima informasi mengenai kerusakan bangunan.

Getaran Gempa Mentawai M6,4 (dimutakhirkan jadi 6,1) ikut dirasakan warga di Desa Bosua, Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Kepala Desa Bosua, Irman Jhon S mengatakan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat gempa Mentawai ini di daerahnya.

Di desa ini, ketika gempa Mentawai terjadi, hujan sedang turun.

Berada di Kantor Desa Bosua saat dihubungi TribunPadang.com, Irman Jhon S mengatakan sebagaian besar warganya sudah pindah ke hunian tetap (Huntap).

"Hingga saat ini belum ada laporan korban gempa," katanya.

Baca juga: Parameter Update Gempa 6,4 di Mentawai, BMKG Sebut Menjadi M6,1 dan Tidak Potensi Tsunami