Warga Agam Hilang

Cerita Syafrizal Tersesat Semalaman di Hutan Kamang Mudiak Agam, Bertemu 3 Air Terjun yang Terjal

Syafrizal (60) menceritakan kisahnya bertahan semalaman di hutan Kamang Mudiak, Kabupaten Agam setelah tersesat sejak Rabu (24/8/2022) kemarin

Penulis: Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri
Syafrizal (60) dipeluk erat sang istri setiba di rumah. Ia sebelumnya dilaporkan hilang di hutan yang tak jauh dari kediamannya, Kamang Mudiak, Agam, Kamis (25/8/2022) 

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Syafrizal (60) menceritakan kisahnya bertahan semalaman di hutan Kamang Mudiak, Kabupaten Agam setelah tersesat sejak Rabu (24/8/2022) kemarin.

Ia akhirnya bisa pulang setelah membelah hutan puluhan kilometer dan keluar di daerah Pasia Laweh, daerah yang bersebelahan dengan kampungnya, Kamis (25/8/2022) pagi.

Saat ditemui TribunPadang.com, Syafrizal berkisah awalnya ia berangkat dari rumah ke ladang dan sekaligus pergi memikat burung pada Rabu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Suasana Haru di Rumah Syafrizal, Pria Paruh Baya yang Dilaporkan Hilang di Kamang Mudiak Agam

Seperti hari biasanya, dari rumah ia membawa bekal makan siang dan berjalan kaki sembari menenteng beberapa sangkar burung.

"Jam satu (pukul 13.00 WIB), saya sudah dapat lima burung, dan mau pulang. Saya memikat burung masih di pinggir hutan," tutur Syafrizal dalam bahasa Minangkabau, di tengah-tengah keluarga kecilnya dan tetangga yang mengerumuni.

Pria paruh baya itu melanjutkan, saat ia hendak keluar hutan, ia salah jalan dan tidak menemukan jalan semula yang ia lalui saat pergi ke lokasi memikat burung.

"Saat itu, yang malah perginya ke atas (arah dalam hutan), saya tidak tahu kenapa bisa sampai ke sana, padahal saya yakin lewat jalan yang saya lewati pertama," ujar Syafrizal.

Lama mencari jalan keluar, Syafrizal menyebut ia menemukan jalan setapak yang cukup bagus dan lebar.

Baca juga: Ditemukan di Pasia Laweh Agam, Pria Paruh Baya yang Hilang di Kamang Mudiak Berjalan Puluhan Kilo

Ia pun mengikuti jalan tersebut hingga akhirnya bertemu jalan buntu.

Ia pun sempat bingung dan kemudian balik ke lokasi awal mengikuti jalan bagus yang ia temukan tersebut.

Namun, ia malah tambah tersesat dan kembali menemukan jalan serupa.

"Saya ketemu lagi jalan yang cukup terang, saya ikuti lagi dan saya bertemu dengan galodo (longsoran bukit). Saya sebelumnya pernah melihat galodo di hutan sini, tapi beda dengan yang saya temukan ini," kata Syafrizal.

Hari semakin sore, keringat bercucuran dan hujan ringan pun turun (gerimis), Syafrizal mendengar suara aliran air.

Ia lantas bergegas mencari sumber suaranya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved