Wisata Sumatera Barat
Tempat Wisata Bukittinggi: Ternyata Jam Gadang Ada Empat, 3 Berada di Batas Kota
Selama ini Jam Gadang menjadi tempat wisata Bukittinggi, yang terkenal.Ada tiga jam gadang lainnya, di samping monumen utama tempat wisata Bukittinggi
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Selama ini Jam Gadang menjadi tempat wisata Bukittinggi, yang terkenal.
Ada tiga jam gadang lainnya, di samping monumen utama ikon sekaligus tempat wisata Bukittinggi.
Objek wisata andalan wisata Kota Bukittinggi, meliputi juga tiga Jam Gadang lainnya, namun berbentuk miniatur.
• Wisata Sumatera Barat: Menikmati Pemandangan Alam yang Hijau dari Atas Bukik Bulek Padang Pariaman

Bukan miniatur biasa, Jam Gadang mini itu merupakan tapal batas antara Kabupaten Agam dengan Kota Bukittinggi.
Umurny,a juga tak kalah tua dengan bangunan Jam Gadang yang utamanya.
Diketahui, Jam Gadang mini itu dibangun pada 1953 di era Mayor Nauman Djamil, Dt Mangkuto Ameh, Wali Kota Bukittinggi periode 1952 - 1957.
Jam Gadang mini ini ketika itu dibangun sebagai tanda batas wilayah Kabupaten Agam dengan Kota Bukittinggi.
Bentuknya sendiri persis seperti Jam Gadang, mulai dari arsitekturnya, hingga warna yang digunakan sebagai finishing.
Bahkan di bagian atasnya juga terdapat atap gonjong seperti Jam Gadang yang asli.
Namun sedikit perbedaannya adalah Jam Gadang mini itu tak memiliki tapak bangunan yang beranjung dan tentunya tak punya jam yang hidup.
Jam yang ada pada bagian atasnya hanya gambar jam yang angka jamnya diganti dengan tulisan "Boekittinggi" -ejaan lama Bukittinggi.
Ketiga miniatur itu bentuknya sama dan semuanya dibangun dengan bahan utama semen.
Sementara itu, bangunan Jam Gadang yang asli dibangun pada 1926 yang diinisiasi oleh sekretaris Fort De Kock, Hendrik Roelof Rookmaaker.
Arsiteknya adalah Yazid Rajo Mangkuto yang berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam.
Baca juga: Tempat Wisata Bukittinggi, 3 Kuliner yang Sayang Dilewatkan saat ke Kota Jam Gadang
Terbengkalai