Per Juni 2022, Kota Pariaman Sudah Realisasikan 44.80 Persen Inseminasi Buatan

Selama periode Januari - Juni 2022, Kota Pariaman sudah realisasikan Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 336 atau 44,80 persen dari target yang ditetapkan

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/WahyuBahar
Ilustrasi. Petugas dari kesehatan hewan Dinas Pertanian Kota Padang tengah menyuntikkan vaksin kepada sapi di RPH Aia Pacah sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Kamis (28/7/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Selama periode Januari - Juni 2022, Kota Pariaman sudah realisasikan Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 336 atau 44,80 persen dari target yang ditetapkan yaitu 750.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Marini Jamal mengatakan, target IB ini menurun dari tahun sebelumnya.

"Tahun lalu itu 800 IB di Pariaman sedangkan realisasinya 109 persen. Namun target sekarang turun 50 menjadi 750," katanya, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Hadiri Welcome Dinner Apeksi ke XV, Wako Pariaman Genius Umar Mendapat Tambahan Ide dan Gagasan Baru

Marini Jamal menuturkan terjadinya pengurangan target IB yang diberikan kepada pemerintah setempat karena disebabkan oleh pandemi Covid-19, sehingga berpengaruh terhadap anggaran pelaksanaan kegiatan.

Sementara Pemko Pariaman setiap tahunnya juga mendukung pelaksanaan IB dengan menganggarkan dana dari APBD guna meningkatkan populasi ternak khususnya sapi di daerah itu.

Baca juga: Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku di Pariaman Berlanjut, 90 Ekor Ternak Terima Dosis ke-2

"Jadi selain dari pemerintah pusat, Kota Pariaman juga menganggarkan dana untuk mendukung peningkatan populasi ternak, termasuk mensubsidi asuransi ternak yang setiap tahunnya 100 ekor," katanya.

Ia mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan populasi ternak khususnya sapi meskipun saat ini petugas IB dan dokter hewan di daerah itu juga disibukkan mengatasi penyakit mulut dan kuku.

Terlebih saat ini petugas IB dan dokter hewan di Pariaman berjumlah masing-masingnya empat orang sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di daerah itu.

Baca juga: 1.022 Ternak di Padang Pariaman Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Tersebar di 17 Kecamatan 

Petugas dan dokter hewan tersebut  juga disibukan untuk menyosialisasikan terkait penanganan PMK dan pentingnya vaksin saat melaksanakan IB.

Apalagi, lanjutnya daerah itu mendapat penambahan vaksin dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi sebanyak 1.500 dosis yang harus disosialisasikan kepada peternak agar mau disuntikkan kepada ternaknya.

Namun katanya PMK tidak begitu berpengaruh terhadap pelaksanaan IB di Pariaman, karena dapat dikerjakan secara bersamaan namun hanya saja petugas IB dan dokter hewan harus lebih menjaga kebersihan diri agar tidak menularkan penyakit itu dari ternak satu ke ternak lainnya.

Baca juga: Update Wabah PMK Meluas ke 221 Kabupaten/Kota di 19 Provinsi Se-Indonesia, Jangkiti 187 Ribu Ternak

"Jadi sekarang petugas IB sebelum melaksanakan IB harus mandi dulu, lalu kalau mau melaksanakan IB ke ternak lainnya mandi lagi," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyebutkan realisasi sapi yang lahir periode Januari - Juni sebanyak 105 ekor dari 350 ekor target yang ditetapkan.

Rendahnya realisasi tersebut, lanjutnya banyak peternak tidak melaporkan sapi yang lahir kepada petugas dan ditambah dengan sistem pelaporan yang sedang dalam perbaikan. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved