Berita Populer Sumbar

Populer Sumbar Cicak Kering Diekspor ke Hongkong, Kasus PMK, Kapal Nelayan Terbalik di Pasaman

Berita populer Sumbar: cicak kering Sumbar dikirim ke Hongkong, kasus PMK Sumbar, dan kapal nelayan terbalik di Pasaman.

Editor: Rizka Desri Yusfita
istimewa
Ekspor cicak kering meningkat dari Sumbar ke Hongkong Rabu (15/6/2022). - Berita populer Sumbar: cicak kering Sumbar dikirim ke Hongkong, kasus PMK Sumbar, dan kapal nelayan terbalik di Pasaman. 

TRIBUNPADANG.COM - Berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang cicak kering Sumbar dikirim ke Hongkong, kasus PMK Sumbar, dan kapal nelayan terbalik di Pasaman.

Inilah berita populer Sumbar selengkapnya:

1. 670 Kg Cicak Kering Sumbar Dikirim ke Hongkong, Dipercaya untuk Obat Herbal

Komoditas cicak kering Sumbar menjadi primadona untuk diekspor ke luar negeri.

Sebanyak 670 kilogram komoditas cicak kering Sumbar diekspor ke Hongkong, Rabu (15/6/2022).

Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau, melakukan pemeriksaan pada komoditas cicak kering Sumbar yang akan diekspor. 

Iswan Haryanto selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, mengatakan pemeriksaan komoditas tersebut menjelaskan bahwa media pembawa dengan kondisi fisik baik.

Kata dia, jumlahnya sesuai dengan permohonan, kemasannnya utuh sehingga dapat dilakukan sertifikasi dengan menerbitkan sertifikat karantina berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).

"Akhirnya cicak kering kembali diekspor ke Hongkong. Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa, karena bisa dapat melihat peluang untuk cicak yang bisa diekspor," kata Iswan Haryanto.

Baca juga: 670 Kg Cicak Kering Asal Sumbar Dikirim ke Hongkong, Dipercaya untuk Obat Herbal

Ia menyebutkan, hal ini termasuk jarang dan unik.

Selain itu, di Sumbar juga punya potensi ekspor sarang burung walet dikarenakan sudah banyak peminatnya.

Ia menyarankan kepada para pengguna jasa jika ingin mengekspor komoditas hewan maupun tumbuhan jangan lupa untuk memenuhi syarat perkarantinaan.

"Untuk menjaga adanya penyakit pada media pembawa tersebut," katanya.

Untuk ekspor cicak kering Sumbar ini meningkat dua kali lipat daripada yang sebelumnya 330 kilogram, sekarang mencapai 670 Kg.

"Cicak kering dipercaya oleh masyarakat untuk obat herbal tiongkok yang bisa menyembuhkan penyakit," katanya.

Baca juga: Update Kasus PMK Sumbar: Total Terpapar 2.885 Ekor Ternak, 354 Ekor Dinyatakan Sembuh

2. Update Kasus PMK Sumbar: Total Terpapar 2.885 Ekor Ternak, 354 Ekor Dinyatakan Sembuh

Kasus PMK Sumbar terus bertambah.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, hingga Rabu (15/6/2022) pukul 00.00 WIB, sebanyak 2.885 ekor hewan ternak di Sumbar telah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Data situasi kasus PMK Sumbar menunjukkan, sebanyak empat ekor hewan ternak mati karena terpapar penyakit tersebut.

Sementara empat ekor lainnya dipotong bersyarat, agar hewan tersebut tidak mati karena terpapar PMK.

Sedangkan, sebanyak 354 ekor hewan ternak di Sumbar juga sudah sembuh dari PMK.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Sumbar, M. Kamil menuturkan, dari 2.885 hewan ternak yang terpapar didominasi oleh sapi.

"Sebanyak 2.721 ekor ternak yang terpapar ialah sapi, 161 ekor ialah kerbau, dan tiga ekor lainnya kambing," kata M. Kamil pada Kamis (16/6/2022).

Ia memaparkan, data terkini hingga Rabu (15/6/2022) itu, sebanyak 2.523 ekor ternak masih terpapar PMK dan belum dinyatakan sembuh.

Dijelaskannya, wabah PMK sudah menyebar di 15 kabupaten/ kota di Sumbar sejak kasus pertama yang ditemukan di Kabupaten Sijunjung pada (12/5/2022) lalu.

Kasus PMK Sumbar, kini telah tersebar di 87 kecamatan atau 196 desa/ kelurahan.

Dari data yang dihimpun Disnak Keswan Sumbar, hanya empat daerah yang belum ditemukan kasus PMK itu.

Empat daerah itu ialah Kota Bukittinggi, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta Kabupaten Pesisir Selatan. 

Baca juga: Satu Korban Kapal Nelayan Terbalik di Pasaman Barat Ditemukan, Sudah Tak Bernyawa

3. Kapal Nelayan Terbalik di Pasaman Akibat Dihantam Ombak Besar, Dua Orang Dilaporkan Hilang

Kapal nelayan terbalik di Pasaman akibat dihantam ombak besar.

Dua orang nelayan dilaporkan jatuh di Muaro Binguang, Nagari Mandiangin, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Seksi Operasi dan Siaga dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Octavianto nelayan ini jatuh, Rabu (15/6/2022).

Namun, dilaporkan kepada pihaknya pada Kamis (16/6/2022) sekitar pukul 06.00 WIB.

"Kita telah menerima informasi adanya nelayan sebanyak dua orang jatuh di Muato Binguang, Kecamatan Kinali," kata Octavianto, Kamis (16/6/2022).

Peristiwa ini dilaporkan oleh Wali Nagari kepada pihaknya sehingga dikirimkan petugas untuk melakukan pencarian di lokasi.

"Kronologi sementara ada empat orang nelayan pergi melaut bernama Deni (30), Anin Ogek (55), Redo (26), dan Rangga (33)," kata Octavianto.

Kapal yang dinaiki empat orang nelayan ini diduga terbalik akibat dihantam ombak di pintu muara.

"Saat itu sedang turun hujan di lokasi kejadian. Akibatnya dua orang nelayan selamat dan dua orang lagi hilang," katanya.

Data korban yang masih dalam pencarian bernama Redo (26) dan Rangga (33).

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved