Bolehkah Menjauhi Orang yang Jahat pada Kita? Begini Jawaban Ustadz Khalid Basalamah

Menghina memang merupakan salah satu perbuatan tercela. Ustaz Khalid Basalamah beri solusi berikut jika kita dihina atau dizalimi oleh kerabat kita.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Tangkapan layar Youtube Khalid Basalamah Official
Ustaz Khalid Basalamah beri solusi jika kita dihina oleh kerabat. 

TRIBUNPADANG.COM - Menghina merupakan salah satu perbuatan tercela.

Allah SWT sangat tidak menyukai perbuatan tersebut karena dapat menyakiti hati orang lain.

Rasulullah SAW bersabda,

"Mencaci orang Islam (Muslim) adalah perbuatan fasiq dan membunuhnya adalah perbuatan kufur." [HR. Muslim]

Sayangnya saat ini justru banyak orang yang saling menghina dan menyebarkan aib saudaranya sesama muslim.

Lantas bagaimana solusi jika kita sering dizalimi atau dihina?

Baca juga: Bagaimana Menyikapi Orang Tua yang Sering Bertengkar? Begini Saran Ustaz Khalid Basalamah

Baca juga: Bisakah Anak Angkat Menjadi Ahli Waris? Begini Jawaban Ustaz Khalid Basalamah

Dalam sebuah tayangan Youtube di kanal Hasan Republic, Ustaz Khalid Basalamah memberikan solusi untuk masalah tersebut.

Beliau mengatakan jika ada diantara kerabat kita yang jahat, kita boleh membatasi hubungan dengan orang tersebut.

"Kalau ada orang-orang diantara kerabat kita yang jahat, kita boleh menjaga batas atau membatasi hubungan dengannya tapi bukan memutus.' ujar Ustaz Khalid Basalamah.

"Dan kita membenci perilaku itu saja, jangan dinilai semuanya buruk orang itu." tambahnya.

Jika seseorang merasa berat melupakan celaan orang tersebut, maka disitulah peran iman kita.

Seorang mukmin tidak akan membiarkan hatinya rusak dengan celaan-celaan orang.

Baca juga: Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Tentang Janin yang Keguguran, Apakah Harus Dikuburkan?

Karena celaan orang hanyalah ucapan, maka sebaiknya anggap sebagai angin lalu.

Allah SWT sudah mengatakan kepada kita bagaimana menghadapi orang seperti ini.

Dalam Surat Al Furqan ayat 63 dijelaskan,

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

Artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam”,"

"Allah ciptakan kebaikan dan keburukan, kalau orang yang menghina kita meninggal maka selesai kejahatannya." kata Ustaz Khalid Basalamah.

Ada saatnya seseorang yang zalim tersebut akan berhenti.

Kemudian orang yang dizalimi akan mendapat pahala sabar.

"Ingatlah bahwa pahala amal yang besar sekali adalah sabar." Ustaz Khalid Basalamah menambahkan.

Baca juga: Ini Salah Satu Tanda Orang Baik dalam Hadits Rasulullah yang Dijelaskan Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Baca juga: Bagaimana Hukum Mengganti Nama dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat: Boleh Dilakukan dengan Alasan Berikut

Dalam Surat Ali 'Imran ayat 146 dijelaskan,

وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: "Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."

Allah mempertemukan antara nasib yang baik dan masuk surga dengan mudah untuk orang yang sabar.

Kapankah sabar dibutuhkan? Ketika kita mendapat cobaan.

Sehingga ketika cobaan datang dan kita bersabar, maka kita akan panen pahala.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved