Kisah Inspiratif

Nenek Suhatri Jeli Manfaatkan Lahan Agrowisata di Lubuk Minturun, dan Salurkan Hobi Menanam Bunga

MENDENGAR kata Lubuk Minturun adalah hal yang familiar bagi sebagian orang, utamanya bagi kalangan ibu-ibu sekaligus yang menggemari bercocok tanam.

Editor: Emil Mahmud
zoom-inlihat foto Nenek Suhatri Jeli Manfaatkan Lahan Agrowisata di Lubuk Minturun, dan Salurkan Hobi Menanam Bunga
ISTIMEWA
Nenek Suhatri saat menata tanaman bunga yang terdapat di Lubuk Minturun, Koto Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Memiliki tempat tinggal yang sejalan dengan hobi, membuat nenek Suhatri ingin menyalurkan hobinya itu kepada hal yang menghasilkan finansial.

Baca juga: Kisah Inspiratif Ngatinah: Potret Transmigran yang Memulai dari Berkebun, hingga Jualan Tempe

Nenek Suhatri bertempat tinggal di Lubuk Minturun, yang dikenal sebagai pusat tempat orang menjual berbagai tanaman.

Memiliki usia yang tidak lagi muda, tidak menyulutkan semangat Nenek Suhatri untuk terus melanjutkan hal yang ia inginkan. Ia memutuskan untuk mulai menjual tanaman hias pada Tahun 2017 silam.

Menjadi petani bunga bukanlah sebuah hal yang mudah bagi perempuan yang menginjak usia 72 tahun.

Setiap hari harus menyiram tanaman dan membersihkan rumput liar, belum lagi mengangkat pot bunga yang berat.

Merawat tanaman bukanlah hanya tentang memberinya air saja, tanaman juga membutuhkan perhatian layaknya manusia agar bisa tetap hidup.

Tentu saja, nenek Suhatri sudah paham betul mengenai perawatan bunga karena itu adalah hobinya.

Awalnya beliau tidak berpikiran untuk menjual bunga koleksinya, namun tanah di sebelah rumah beliau di kontrak oleh orang lain untuk berjualan bunga.

Letak Rumah Ibu Suhatri memang satu tempat atau lokasi, yang strategis untuk menjalankan niat dan usahanya.

Setelah masa kontrak orang tersebut habis, Ibu Suhatri mengambil alih tanahnya dan ia mulai menjual bunga sekitar Ttahun 2017.

Setelah ia mengambil alih tanahnya kembali, ia memindahkan tanaman yang ada di halaman rumahnya ke tanah sebelah rumahnya guna menjual aneka bunga.

Kemudian Ibu Suhatri memperbanyak bunganya dengan membeli bibit bunga dengan modal Rp. 500.000 atau lima ratus ribu rupiah.

Hingga saat ini, kebun bunga punya Nenek Suhatri, sudah memiliki berbagai macam tanaman.

Hingga saat ini, nenek Suhatri memiliki banyak pelanggan yang berasal dari dalam kota maupun luar kota.

Kebun Nenek Suhatri dikenal dengan sebutan ‘bunga nenek’ oleh pelanggan-pelanggan setianya. Orang yang membeli tanaman di kebun Nenek Suhatri dengan berbagai alasan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved