Alasan Youtuber Tasyi Athasyia tak Tunjukan Wajah Anak, karena Takut Kena Ain, Apa itu Penyakit Ain?

Youtuber Tasyi Athasyia waspada penyakit Ain, ingatkan Aurel Hermansyah, apa itu penyakit ain?

Editor: Rizka Desri Yusfita
youtube aurel atta
Youtuber Tasyi saat ngobrol dengan Aurel Hermansyah 

TRIBUNPADANG.COM - Youtuber Tasyi Athasyia baru-baru ini mengungkap alasan tidak menunjukkan wajah anaknya di media sosial.

Ia beralasan jika menunjukkan wajah anak, maka akan terkena penyakit ain.

Kekhawatiran ia sampaikan kepada Aurel Hermansyah dilansir dari akun youtube Aurelie Atta, Kamis (26/5/2022).

"Karena takut kena ain, kalau orang Arab tu ada namanya kena ain," ujar Tasyi Athasyia.

Ia pun mengingatkan Aurel Hermansyah untuk melakukan hal serupa.

"Nggak, yang penting ini dengerin, lu kalau upload ada Ameena, biarin aja, tapi di bawahnya tulis Masya Allah," sambungnya.

Baca juga: Kenali Penyakit Cacar Monyet, Baca Sejarah, Gejala, Penularan hingga Cara Pencegahan

Baca juga: Mengenal PMK, Penyakit Menular untuk Hewan Berkuku Genap, Bersifat Akut Disebabkan Virus Tipe A

"Dimana dimananya?," tanya Aurel Hermansyah.

"Di tulis aja, Masya Allah. Pokoknya setiap ada muka Ameena, tulis Masya Allah di bawahnya, orang secara tidak langsung akan baca," kata Tasyi.

Kapan harus menuliskan kalimat Masya Allah?

Tasyi Athasyia mengaku selalu menuliskan Masya Allah di setiap postingannya.

Apalagi untuk anak usia di bawah satu tahun. Usia tersebut menurutnya masih kecil dan rawan.

Apa itu penyakit ain?

"Ain itu kalau orang misal nggak suka itu dikirimin gitu ya?," tanya Aurel Hermansyah.

"Bukan, bahkan Ain itu kenanya kalau orang suka. Nih gue puji lu nih misalnya, 'gila kulit lo rel', tapi nggak nyebut 'Masya Allah' selamat besok bopeng semua muka lo, gitu, " jelas Tasyi.

Dilansir dari Tribunnews, dalam ajaran Islam, penyakit Ain adalah satu dari penyakit yang disebabkan oleh hati manusia.

Menurut Ustaz Muhammad Furqon, pengelola sekolah Kuttab Ab Fatih Malam, dalam OASE Tribunnews, penyakit Ain adalah penyakit yang berkaitan dengan mata atau pandangan yang dapat menyebabkan sesuatu yang negatif pada orang yang dipandangnya.

 Penyakit Ain merupakan pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari seseorang.

Sehingga orang yang dipandang dapat mengalami gangguan berupa penyakit, kerusakan, hingga kematian.

Penyakit Ain

Menurut penjelasan dari laman Universitas Airlangga, penyakit Ain dijelaskan dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271 bahwa Ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya "terkena sesuatu hal dari mata."

Asal dari penyakit Ain ialah dari kekaguman orang ketika melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respons jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut.

Penyakit Ain diyakini nyata adanya dan merupakan penyakit non-medis.

Allah SWT telah menjelaskan penyakit Ain lewat firman-Nya pada QS. Al Falaq.

Meskipun surat Al Falaq tidak mendefinisikan secara jelas tentang arti Ain, namun Allah memberikan pemahaman dan cara menghindari penyakit dengki tersebut.

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, juga dijelaskan penyakit Ain itu nyata kebenarannya.

Orang yang terkena penyakit ain akan mengalami gangguan bahkan kematian.

Untuk itu Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menyadarinya.

“(Pengaruh) ‘ain itu nyata (benar).” (HR. Muslim No. 2187)

Imam Muslim dalam riwayatnya yang lain menjelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين

 “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim No. 2188).

Bagaimana cara menghindari penyakit Ain?

Penyakit Ain dapat dihindari dengan tidak memiliki rasa iri dan dengki dalam hati.

Seperti yang telah dijelaskan, penyakit ain muncul akibat dengki.

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:

1. Mengucap Kalimat Allah ketika Memuji

Ketika memandang suatu keindahan atau memuji seseorang, kita diharuskan untuk mendoakan keberkahannya.

Ucapan yang harus disertai saat memuji suatu keindahan adalah dengan mengucap ‘masyaallah’, ‘laa haula walaa quwwata illa billah’, dan ‘tabarakallah’.

Ucapan-ucapan di atas merupakan ucapan yang memiliki arti bahwa sesungguhnya segala hal adalah kehendak Allah dan untuk mendoakan seseorang yang dipuji agar kelebihannya tersebut diberkahi Allah SWT.

2. Hindari Pamer di Dunia Nyata dan Dunia Maya

Hal lain yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengurangi dan menghindari pamer dan berias secara berlebihan.

Dalam kehidupan modern saat ini, pamer sangat mudah dilakukan di media sosial.

Sehingga, kita sebaiknya berhati-hati ketika mengunggah foto dan video ke media sosial, karena kita tidak pernah tahu isi hati seseorang yang melihatnya.

3. Jangan Mengagumi Sesuatu secara Berlebihan

Selain itu, penyakit Ain juga dapat dihindari dengan tidak mengagumi sesuatu secara berlebihan dari orang lain.

Sebaiknya, menjaga semua kewajiban sebagai muslim dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

 4. Perbanyak Dzikir

Perbanyak dzikir, membaca ta’wudz, dan juga bertaubat.

Poin ini sangat penting karena Allah lah sumber kekuatan tersebar kita yang dapat menolong dan melindungi kita dari penyakit ain ini.

Cara-cara tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terhindar dari penyakit ain.

Pengobatan Penyakit Ain

Ada beberapa terapi bagi seseorang yang terkena Ain, yang tercantum dalam buku Doa Ruqyah yang ditulis oleh Syaikh Siad bin Ali bin al-Qahtani

Beerikut ini caranya:

1. Jika orang yang menjadi penyebab Ain itu diketahui, maka ia harus diminta berwudhu, lalu orang yang terkena Ain dimandikan dengan air bekas wudhu orang tersebut. (HR. Abu Dawud)

2. Memperbanyak bacaan surah Al Ikhlas, Surat Al Falaq, Surat An Nas, Surat Al Baqarah, doa untuk me-ruqyah yang disyariatkan, lalu meniupkannya dan mengusap bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.

3. Membaca ruqyah ke dalam air wadah sambil meniupkannya, kemudian diminumkan kepada si sakit, lalu sisa air disiramkan kepadanya atau membaca ruqyah ke dalam minyak zaitun, kemudian dilulurkan pada tubuh si sakit. (HR. Ahmad).

4. Menuliskan ayat Al Quran pada kertas atau kain, lalu tulisan tersebut dibasuh dalam air, kemudian airnya diminumkan kepada si sakit. Ayat yang dituliskan bisa Surat Al Fatihah, Ayat Kursi, dua ayat terakhir Surat Al Baqarah, Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Suart An Nas, atau bacaan ruqyah.

(Tribunnews) (TribunPadang.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved