Kenali Lebih Lanjut tentang Cacar Monyet, Tanda dan Gejala, serta Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Virus cacar monyet disebut virus monkeypox. Kini diduga telah menyebar di sejumlah negara.
TRIBUNPADANG.COM - Virus cacar monyet disebut virus monkeypox.
Kini diduga telah menyebar di sejumlah negara.
Cacar monyet muncul di kala Covid-19 dan efek berantainya belum sepenuhnya selesai, hepatitis akut misterius, PKM ternak, sekarang muncul cacar monyet.
Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).
Baca juga: Bikin Geger Sejumlah Negara padahal Covid-19 Belum Hilang, Apa itu Cacar Monyet atau Monkeypox?
Baca juga: Mengenal PMK, Penyakit Menular untuk Hewan Berkuku Genap, Bersifat Akut Disebabkan Virus Tipe A
Tanda dan gejala
Mengutip CDC.gov, Jumat (20/5/2022) pada manusia, gejala cacar monyet mirip tetapi lebih ringan daripada gejala cacar.
Gejala cacar monyet atau monkeypox dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) sedangkan cacar tidak.
Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam.

Apakah cacar monyet gatal?
Dilansir dari Kompas.com, ruam tersebut sangat gatal sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.
Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut.
Para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts untuk menyelidiki situasi di mana seorang penduduk AS dinyatakan positif cacar monyet pada 18 Mei setelah kembali ke AS dari Kanada.
CDC juga melacak beberapa kelompok cacar monyet yang telah dilaporkan pada awal hingga pertengahan Mei di beberapa negara yang biasanya tidak melaporkan cacar monyet, termasuk di Eropa dan Amerika Utara.
Tidak jelas bagaimana orang-orang dalam kelompok tersebut terkena cacar monyet, tetapi kasusnya mencakup orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai pria yang berhubungan seks dengan pria.
CDC mendesak penyedia layanan kesehatan di AS untuk waspada terhadap pasien yang memiliki penyakit ruam yang konsisten dengan monkeypox, terlepas dari apakah mereka memiliki perjalanan atau faktor risiko spesifik untuk monkeypox dan terlepas dari jenis kelamin atau orientasi seksual.
Cacar monyet dan pencegahan
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus monkeypox:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.
(CDC.Gov) (Kompas.com)