Suhu di Bukittinggi Lebih Tinggi dari Hari Biasa, GAW Sebut 4 Faktor yang Mempengaruhi

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI- Suhu panas akhir-akhir ini melanda Kota Bukittinggi dan sekitarnya di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Kenaikan suhu ini umumnya dirasakan pada malam hari dan berbeda pada biasanya yang selalu dingin.

Kepala Stasiun Global Atmosfer Watch (GAW) Koto Tabang, Sugeng Nugroho membenarkan hal tersebut.

Dari pemantauan pihaknya, beberapa hari belakangan kenaikan suhu udara memang terjadi di Kota Bukittinggi dan sekitarnya.

Baca juga: Kota Bukittinggi dan Sekitarnya Dilanda Suhu Panas, Ini Penjelasan GAW Koto Tabang

Baca juga: Pemko Bukittinggi Longgarkan Penggunaan Masker, Masuk Objek Wisata Tak Pakai Masker Lagi

Bahkan kenaikan suhu itu sudah mulai terjadi sejak Maret dan April lalu.

"Benar (kenaikan suhu). Sebelumnya saya tidak pernah merasakan gerah di malam hari, sekarang saya merasakan itu," ujarnya saat berbincang di kantornya, Rabu (19/5/2022).

Dia menyebut kenaikan suhu itu bukan tanpa sebab.

Berdasarkan analisisnya, ada empat faktor yang mempengaruhinya.

Pertama, panas di siang hari pada Maret dan April itu sebuah kewajaran karena lintasan matahari berada di atas ekuator. 

"Sehingga suhu panas relatif tinggi," ucapnya.

Kedua, lanjut Sugeng karena adanya peralihan musim dari bulan Maret ke Mei.

"Kalau puncak musim hujan itu terjadi pada Mei, frekuensi tutupan awan itu menurut Sugeng terjadi pada Mei,".

"Karena tutupan awan itu meningkat, panas yang naik dari bumi kembali ke bumi sehingga suhu bumi semakin gerah," ungkapnya.

Lalu yang ketiga kata Sugeng bisa jadi karena efek pemanasan global.