Banjir Rob di Padang

Rutin Terdampak Banjir Rob, Warga Berharap Ada Pengerukan Sampah dan Pembaharuan Pintu Muara

Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Rimbo Kaluang Padang Barat, Kota Padang berharap ada pengerukan sampah dan pembaharuan pintu muara di kawasan tersebu

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Cerita Warga RT 01 RW 04 Rimbo Kaluang Sudah Empat Hari Terdampak Banjir Rob 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Rimbo Kaluang Padang Barat, Kota Padang berharap ada pengerukan sampah dan pembaharuan pintu muara di kawasan tersebut.

Harapan ini disampaikan warga setempat Jamardin, ia menilai banjir rob atau sering disebut warga pasang gambuang ini harus segara diatasi.

"Kalau bisa pemerintah segera melakukan pengerukan selokan yang berada di pemukiman warga tempat aliran sungai banjir kanal di dekat pintu muara tersebut," katanya pada TribunPadang.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Banjir Rob di Padang, Wako Hendri Septa: Bukan Banjir Rob, Hanya Ombak Besar

Baca juga: BPBD Kota Padang Belum Terima Laporan Adanya Banjir Rob, Ada Himbauan Dikeluarkan BNPB dan BMKG

Hal ini ia sampaikan mengingat dasar sungai yang semakin dangkal karena tumpukan sampah.

Warga lainnya Hendra (43) berujar, selain pengerukan kesadaran masyarakat juga penting agar tidak terjadi lagi luapan air ke pemukiman masyarakat akibat pasang air laut.

"Masyarakat harus sadar juga bahwa luapan air tersebut disebabkan oleh ulah kita bersama," jelasnya.

Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas

Baca juga: Daerah di Padang Rawan Banjir Rob, Pengamat Lingkungan UNP: Purus, Air Tawar hingga Parupuak Tabing

Ia berharap masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, apalagi ke dalam selokan tersebut.

Pantauan TribunPadang.com, Rabu (18/5/2022) terlihat memang selokan tempat air meluap tersebut memang banyak sampah terapung.

Dasar danau juga terlihat sangat dangkal dan dipenuhi sampah seperti plastik dan ragam lainnya.

Baca juga: Ketahui Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Banjir Rob di Padang

Baca juga: BREAKING NEWS Banjir Rob di Padang Tak Kunjung Surut, Sudah Hampir Sepekan

Warga lainnya Emyarni mengaku bahwa bagian dasar sungai itu sudah semakin dangkal karena tumbukan sampah yang beragam.

"Kalau dikeruk bagian dalam itu ada plastik, kain, barang bekas dan banyak lainnya," bebernya.

Hal ini yang membuat saat pasang terjadi air cepat sampai ke pemukiman warga sehingga harus segara diatasi.

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Damkar Kamang Baru Kerahkan Unit Semprot Lumpur Bantu

Baca juga: Hasil Pendataan BPBD Sijunjung, 403 KK Terdampak Banjir, dan 21 KK Terkena Longsor

Lebih lanjut warga lainnya Munziarni berujar selain pengerukan pintu muara yang biasanya dipalangi besi juga harus segara diperbarui.

"Dulu akibat pasang ini airnya tidak sampai masuk rumah, belakangan sudah rutin masuk rumah," bebernya.

Baca juga: Bupati dan Wabup Sijunjung Datangi Daerah Terdampak Banjir dan Longsor, Minta  OPD Bantu Warga

Hal ini ia nilai terjadi karena pintu muara sudah tidak lagi berfungsi dengan baik.

"Soalnya besi yang jadi pintu dipintu muara itu sudah hilang atau rusak," bebernya.

Ia berharap semoga pemerintah segera menyelesaikan persoalan yang sudah menahun terjadi ini di RT 01 RW 04 Kelurahan Rimbo Kaluang Kota Padang. 

Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan tidak ada banjir rob di Padang, hanya saja ombak besar yang menerjang pemukiman masyarakat.

"Bukan banjir rob, hanya ombak besar," kata Hendri Septa, Rabu (18/5/2022).

Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Sosial (dinsos) sudah melakukan tindakan.

"Intinya apa yang dibutuhkan warga kita sediakan," ungkapnya.

Hendri Septa mengatakan, apa saja yang dibutukan korban akan disediakan pemko, tinggal koordinasikan dengan kelurahan dan kecamatan

"Intinya tinggal koordinasi antar lurah kecamatan dan kota. Kemarin angin puting beliung kita bantu," ungkapnya.

"InsyaAllah apa yang dibutuhkan masyarakat akan kita bantu," tambahnya. 

Baca juga: Cerita Warga Rimbo Kaluang Sudah Empat Hari Terdampak Banjir Rob, Rutin Terjadi Setiap Tahun

Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sebut belum ada laporan adanya banjir rob di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (18/5/2022).

Hal itu dikatakan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Basril, saat dihubungi melalui sambungan telpon.

"Belum ada laporan lagi. Memang ada himbauan diperkirakan akan terjadi," kata Basril.

Baca juga: Cerita Warga Rimbo Kaluang Sudah Empat Hari Terdampak Banjir Rob, Rutin Terjadi Setiap Tahun

Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas

Kata dia, himbauan ini telah dikeluarkan oleh BNPB dan BMKG.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan perkirakaan gelombang untuk tanggal 18 Mei 2022 pukul 19.00 WIB sampai dengan tanggal 19 Mei 2022 pukul 07.00 WIB.

Kondisi cuaca secara umum diperkirakan cerah berawan.

Baca juga: Daerah di Padang Rawan Banjir Rob, Pengamat Lingkungan UNP: Purus, Air Tawar hingga Parupuak Tabing

Baca juga: Banjir Rob Rendam Rimbo Kaluang Padang, Hendra: Tahun 2022 Baru Kali Ini Diterjang Pasang Gambuang

Sedangkan, kondisi angin secara umum diperkirakan bertiup dari arah Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan 1 - 10 knot.

Kondisi gelombang berpotensi gelombang dengan ketinggian 0.50 - 1.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan barat Sumbar dan perairan timur Kepulauan Mentawai.

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Damkar Kamang Baru Kerahkan Unit Semprot Lumpur Bantu

Waspada gelombang laut dengan ketinggian 0.20 - 2.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan utara Pulau Siberut.

Selanjutnya, berpotensi gelombang dengan ketinggian 1.00 - 2.50 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan barat Kepulauan Mentawai hingga perairan Samudera Hindia Barat Mentawai.

Baca juga: Tiap Pertemuan Kami Usulkan Normalisasi Sungai tapi Belum Juga Dilakukan, Setahun Bisa 4 Kali Banjir

Diperkirakan pada 18 Mei 2022 sekitar pukul 20.00 WIB akan terjadi pasang dengan ketinggian 1.0 meter.

Sedangkan surut dengan ketinggian  0.1 meter terjadi 19 Mei 2022 pukul 02.00 WIB. 

Baca juga: Air Tak Kunjung Surut, Warga Angkut Sepeda Motor ke Atas Truk, Lintasi Banjir Kamang Baru Sijunjung

Dalam berita sebelumnya, hari keempat Banjir Rob di RT 01 RW 04, Kelurahan Rimbo Kaluang Kota Padang, buat warga harus siaga setiap hari.

Warga setempat Emyarni (40) berujar bahwa ini adalah hari keempat terjadinya kenaikan air dari selokan di depan rumahnya.

Selokan ini merupakan aliran air dari sungai banjir kanal di dekat pintu Muaro Pantai Padang.

Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas

Baca juga: Daerah di Padang Rawan Banjir Rob, Pengamat Lingkungan UNP: Purus, Air Tawar hingga Parupuak Tabing

"Kenaikan air ini sering terjadi kalau pasang di laut, ini biasanya kami sebut pasang gambuang," katanya pada TribunPadang.com, Rabu (18/5/2022).

Kenaikan air berlangsung pada pagi hari namun jamnya berubah-ubah sejak hari pertama bencana banjir rob ini muncul.

"Awalnya pukul 05.30 WIB air sudah naik, sekarang air naik sekitar pukul 07.30 WIB," bebernya.

Baca juga: Banjir Rob Rendam Rimbo Kaluang Padang, Hendra: Tahun 2022 Baru Kali Ini Diterjang Pasang Gambuang

Baca juga: Pengamat Lingkungan UNP Ungkap Penyebab Banjir Rob di Padang, Sumur Bor dan Suhu Bumi 

Selanjutnya waktu kenaikan ini akan terus mundur hingga akhirnya banjir rob ini hilang.

"Jadi jamnya berubah terus, biasanya kalau banjir rob terjadi sudah sekitar pukul 09.00 WIB besoknya tidak ada lagi," bebernya.

Tapi banjir rob ini biasanya berlangsung selama 6 hingga 7 hari dan terjadi pada pagi hari.

Baca juga: Jawaban Kelas 6 Tema 8 Halaman 57: Ringkasan Tentang Bacaan Banjir Bukan Sekadar Bencana Alam”

Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Damkar Kamang Baru Kerahkan Unit Semprot Lumpur Bantu

Warga lainnya Munziarni (45) menjelaskan bahwa ini adalah banjir rob pertama di tahun 2022.

"Terakhir terjadi di akhir tahun 2021 lalu dan baru sekarang terjadi lagi," jelasnya.

Kejadian banjir rob ini terangnya rutin terjadi setiap tahun tapi waktunya tidak menentu.

Baca juga: Nagari Kamang Sudah Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Wali Nagari: Setahun Bisa 3 hingga 4 Kali

Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak

"Biasanya 2 kali setahun kami dapat bencana ini, kadang awal tahun, pertengahan atau akhir tahun," bebernya.

Banjir Rob ini kata Muzarni sering masuk kerumah warga jika ketinggian air mencapai 30 cm, seperti hari keempat ini, Rabu (18/5/2922).

"Rumah yang airnya masuk sampai ke dalam itu biasanya di bagian pintu muara, kalau rumah saya bila airnya emang tinggi baru masuk," sebutnya.

Baca juga: Nagari Kamang Sudah Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Wali Nagari: Setahun Bisa 3 hingga 4 Kali

Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak

Air masuk ke rumahnya paling parah terjadi pada tahun 2021 silam, waktu itu air sampai masuk ke dapurnya yang sudah dibuat lebih tinggi.

Sehari-hari berjualan, Muzarni juga merasakan dampak pada jualannya yang biasanya sejak pagi sudah ada pembeli akibat banjir rob jumlahnya menurun.

Warga lainnya Murni (67) berujar bahwa banjir rob ini seingatnya sudah rutin terjadi selama 10 tahun belakang.

"Seingat saya sudah sejak 10 tahun belakang banjir rob ini terjadi," tuturnya. (TribunPadang.com/Rahmat Panji/Rezi Azwar/Rima Kurniati)

 


 

 

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved