Banjir Rob di Padang
BPBD Kota Padang Belum Terima Laporan Adanya Banjir Rob, Ada Himbauan Dikeluarkan BNPB dan BMKG
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sebut belum ada laporan adanya banjir ROB di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sebut belum ada laporan adanya banjir rob di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (18/5/2022).
Hal itu dikatakan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Basril, saat dihubungi melalui sambungan telpon.
"Belum ada laporan lagi. Memang ada himbauan diperkirakan akan terjadi," kata Basril.
Baca juga: Cerita Warga Rimbo Kaluang Sudah Empat Hari Terdampak Banjir Rob, Rutin Terjadi Setiap Tahun
Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas
Kata dia, himbauan ini telah dikeluarkan oleh BNPB dan BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan perkirakaan gelombang untuk tanggal 18 Mei 2022 pukul 19.00 WIB sampai dengan tanggal 19 Mei 2022 pukul 07.00 WIB.
Kondisi cuaca secara umum diperkirakan cerah berawan.
Baca juga: Daerah di Padang Rawan Banjir Rob, Pengamat Lingkungan UNP: Purus, Air Tawar hingga Parupuak Tabing
Baca juga: Banjir Rob Rendam Rimbo Kaluang Padang, Hendra: Tahun 2022 Baru Kali Ini Diterjang Pasang Gambuang
Sedangkan, kondisi angin secara umum diperkirakan bertiup dari arah Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan 1 - 10 knot.
Kondisi gelombang berpotensi gelombang dengan ketinggian 0.50 - 1.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan barat Sumbar dan perairan timur Kepulauan Mentawai.
Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Damkar Kamang Baru Kerahkan Unit Semprot Lumpur Bantu
Waspada gelombang laut dengan ketinggian 0.20 - 2.00 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan utara Pulau Siberut.
Selanjutnya, berpotensi gelombang dengan ketinggian 1.00 - 2.50 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan barat Kepulauan Mentawai hingga perairan Samudera Hindia Barat Mentawai.
Baca juga: Tiap Pertemuan Kami Usulkan Normalisasi Sungai tapi Belum Juga Dilakukan, Setahun Bisa 4 Kali Banjir
Diperkirakan pada 18 Mei 2022 sekitar pukul 20.00 WIB akan terjadi pasang dengan ketinggian 1.0 meter.
Sedangkan surut dengan ketinggian 0.1 meter terjadi 19 Mei 2022 pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Air Tak Kunjung Surut, Warga Angkut Sepeda Motor ke Atas Truk, Lintasi Banjir Kamang Baru Sijunjung
Dalam berita sebelumnya, hari keempat Banjir Rob di RT 01 RW 04, Kelurahan Rimbo Kaluang Kota Padang, buat warga harus siaga setiap hari.
Warga setempat Emyarni (40) berujar bahwa ini adalah hari keempat terjadinya kenaikan air dari selokan di depan rumahnya.
Selokan ini merupakan aliran air dari sungai banjir kanal di dekat pintu Muaro Pantai Padang.
Baca juga: Pengakuan Korban Banjir Rob di Padang, Pagi-Pagi Air Sudah Masuk Rumah, Waktu Istirahat Dipangkas
Baca juga: Daerah di Padang Rawan Banjir Rob, Pengamat Lingkungan UNP: Purus, Air Tawar hingga Parupuak Tabing
"Kenaikan air ini sering terjadi kalau pasang di laut, ini biasanya kami sebut pasang gambuang," katanya pada TribunPadang.com, Rabu (18/5/2022).
Kenaikan air berlangsung pada pagi hari namun jamnya berubah-ubah sejak hari pertama bencana banjir rob ini muncul.
"Awalnya pukul 05.30 WIB air sudah naik, sekarang air naik sekitar pukul 07.30 WIB," bebernya.
Baca juga: Banjir Rob Rendam Rimbo Kaluang Padang, Hendra: Tahun 2022 Baru Kali Ini Diterjang Pasang Gambuang
Baca juga: Pengamat Lingkungan UNP Ungkap Penyebab Banjir Rob di Padang, Sumur Bor dan Suhu Bumi
Selanjutnya waktu kenaikan ini akan terus mundur hingga akhirnya banjir rob ini hilang.
"Jadi jamnya berubah terus, biasanya kalau banjir rob terjadi sudah sekitar pukul 09.00 WIB besoknya tidak ada lagi," bebernya.
Tapi banjir rob ini biasanya berlangsung selama 6 hingga 7 hari dan terjadi pada pagi hari.
Baca juga: Jawaban Kelas 6 Tema 8 Halaman 57: Ringkasan Tentang Bacaan Banjir Bukan Sekadar Bencana Alam”
Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Damkar Kamang Baru Kerahkan Unit Semprot Lumpur Bantu
Warga lainnya Munziarni (45) menjelaskan bahwa ini adalah banjir rob pertama di tahun 2022.
"Terakhir terjadi di akhir tahun 2021 lalu dan baru sekarang terjadi lagi," jelasnya.
Kejadian banjir rob ini terangnya rutin terjadi setiap tahun tapi waktunya tidak menentu.
Baca juga: Nagari Kamang Sudah Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Wali Nagari: Setahun Bisa 3 hingga 4 Kali
Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak
"Biasanya 2 kali setahun kami dapat bencana ini, kadang awal tahun, pertengahan atau akhir tahun," bebernya.
Banjir Rob ini kata Muzarni sering masuk kerumah warga jika ketinggian air mencapai 30 cm, seperti hari keempat ini, Rabu (18/5/2922).
"Rumah yang airnya masuk sampai ke dalam itu biasanya di bagian pintu muara, kalau rumah saya bila airnya emang tinggi baru masuk," sebutnya.
Baca juga: Nagari Kamang Sudah Jadi Langganan Banjir saat Hujan, Wali Nagari: Setahun Bisa 3 hingga 4 Kali
Baca juga: Akibat Banjir di Nagari Kamang Sijunjung, Dua Sapi Hanyut, dan Ratusan Hektare Kebun Jagung Rusak
Air masuk ke rumahnya paling parah terjadi pada tahun 2021 silam, waktu itu air sampai masuk ke dapurnya yang sudah dibuat lebih tinggi.
Sehari-hari berjualan, Muzarni juga merasakan dampak pada jualannya yang biasanya sejak pagi sudah ada pembeli akibat banjir rob jumlahnya menurun.
Warga lainnya Murni (67) berujar bahwa banjir rob ini seingatnya sudah rutin terjadi selama 10 tahun belakang.
"Seingat saya sudah sejak 10 tahun belakang banjir rob ini terjadi," tuturnya. (TribunPadang.com/Rahmat Panji)