Populer Sumatera Barat
POPULER SUMBAR: Transaksi Sabu di Toilet Pantai Cermin, Kurir Makanan di Bukittinggi Kena Tipu
Simak berita Populer Sumatera Barat yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. Ada berita tentang Transaksi Sabu di Toilet Pantai
TRIBUNPADANG.COM - Simak berita Populer Sumatera Barat yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tentang Transaksi Sabu di Toilet Pantai Cermin, Kasat Resnarkoba Pariaman Beberkan Kronologi Penangkapan ES.
Kemudian berita Kasus Kurir Makanan di Bukittinggi Ditipu Orang yang Catut Nama Polisi, Kasatreskrim: Masih Selidiki.
Baca berita selengkapnya di sini:
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Senin, 16 Mei 2022: Hujan Lebat Kilat & Angin Landa Wilayah di Indonesia
Baca juga: Cek Penerima Bansos PKH Tahap II Cair Mei 2022, Segera Klik cekbansos.kemensos.go.id
1. Kasat ResNarkoba Polres Pariaman, Iptu Nofridal membeberkan kronologi penangkapan yang dilakukan pihaknya terhadap terduga pelaku penyalahguna narkotika ES (44).
"Berawal dari informasi masyarakat bahwa sebuah WC (toilet) di Pantai Cermin Kota Pariaman sering dijadikan tempat transaksi dan menggunakan narkotika jenis sabu," ujar Nofridal, Minggu (15/5/2022).
Mendapat informasi tersebut, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan.
Tim Opsnal Mata Elang kemudian memastikan identitas terduga pelaku yang sering bertransaksi di toilet tersebut.
"Setelah itu tim langsung bergerak ke lokasi dan kemudian melakukan pengintaian di WC Pantai Cermin tersebut," tambahnya.
Lalu pada pukul 17.00 WIB petugas melihat terduga pelaku sedang berada di depan toilet Pantai Cermin, dan kemudian langsung mengamankan pelaku.
Lebih lanjut, petugas memanggil saksi umum untuk menyaksikan penggeledahan terhadap terduga pelaku, dari badan pelaku petugas menemukan satu unit telepon pintar.
"Kemudian tim melanjutkan penggeledahan di rumah ES yang berjarak sekira 400 Meter dari toilet Pantai Cermin tersebut," kata dia.
Dari dalam kamar rumah pelaku, kata dia, petugas menemukan satu buah kaca pirex yang masih berisi diduga sisa narkotika jenis sabu, dua buah alat hisap bong dan barang bukti lainnya.
Terakhir kata dia, pelaku dan barang bukti dibawa dan diamankan ke Mapolres Pariaman untuk penyelidikan lebih lanjut.
Diketahui sebelumnya, seorang nelayan warga Karan Aur Kota Pariaman, ES (44) ditangkap Tim Opsnal Mata Elang Sat ResNarkoba Polres Pariaman.
ES ditangkap pihak berwenang karena diduga penyalahguna narkotika jenis sabu.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Narkoba (ResNarkoba) Polres Pariaman Iptu Nofridal mengatakan terduga pelaku ditangkap pada Jumat (13/5/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
"Terduga pelaku ditangkap di WC (toilet) Pantai Cermin," ujar Nofridal kepada wartawan, Minggu (15/5/2022).
Dikatakannya, ES berprofesi sebagai nelayan dan berdasarkan informasi dari masyarakat sering melakukan transaksi di toilet tersebut.
Dari tangan terduga pelaku, petugas menemukan sejumlah barang bukti, yaitu satu buah kaca pirex berisi diduga sisa narkotika jenis sabu.
Selain itu, petugas juga menemukan empat buah sedotan bening yang dimodifikasi, empat buah kaca pirex, satu buah jarum modifikasi, dua buah alat hisap bong dan korek gas.
Adapun kata dia, tiga unit telepon genggam, kotak rokok, hingga uang tunai sebanyak Rp 1,6 juta juga menjadi barang bukti lainnya.
Baca juga: POPULER Sumbar: Bus ALS Terbakar di Jalan Lintas Sumatera, 4 Ternak di Sijunjung Positif PMK
Baca juga: Update Bus Terbakar di Jalan Lintas Sumatera, Sopir: Mesin Baru Diganti untuk Perjalanan ke Semarang
Baca juga: Bus ALS Terbakar di Jalan Lintas Sumatera, Bawa 46 Penumpang, Dievakuasi ke Dharmasraya
2. Baru-baru ini kasus penipuan berkedok polisi dan mencatut nama petinggi Polres Bukittinggi viral di media sosial.
Seorang kurir makanan di Kota Bukittinggi menjadi korban penipuan setelah diminta mengantarkan makanan ke Mapolres Bukittinggi dan meminta pulsa 200 ribu.
Modusnya, penipu tersebut menyebut makanan itu pesanan pejabat polisi yakni Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara dan pulsa pesanan Wakapolres Kompol Hendri Sukur.
"Kasus ini tidak sekali ini saja, sudah sering. Kita imbau kepada masyarakat agar cerdas dan berhati-hati," ujar Kompol Hendri Sukur kepada TribunPadang.com, Minggu (15/5/2022).
Menanggapi hal itu, Kapolres Bukittinggi melalui Kasat Reskrim, AKP Ardiansyah Rolindo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
Soal kasus ini, perwira pertama Polri itu menyebut sedang mendalaminya. Namun ia memastikan bahwa pelaku bukanlah anggota kepolisian.
Sejauh ini pihaknya sudah melacak keberadaan pelaku dan disinyalir berada di luar Kota Bukittinggi.
"Sedang kita selidiki," ucap AKP Ardiansyah Rolindo singkat.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Seorang kurir makanan di Kota Bukittinggi diduga menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku polisi, Jumat (13/5/2022).
Kasus ini viral di media sosial setelah cerita apes yang dialami sang kurir diunggah oleh pengguna Instagram @bukittinggiku.
Akun tersebut mengunggah tiga foto tangkapan layar yang salah satunya tangkapan layar sebuah nomor kontak bernama "Penipu Ngaku Polisi".
Pada nomor kontak itu terdapat foto profil seorang polisi dengan rompi polantas berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Kemudian juga ada tangkapan layar percakapan sang kurir dengan seseorang yang diduga penipu tersebut.
Dalam unggahannya, akun itu juga menyertakan keterangan bagaimana cerita penipuan itu. Disebut pelaku bernama AKP Donny.
Singkatnya, sang kurir diminta untuk mengisikan pulsa 200 ribu oleh pelaku ketika mengantarkan pesanan nasi kapau pesanannya ke Mapolres Bukittinggi.
Akun itu menerangkan, penipu tersebut menyebut pulsa itu permintaan dari Wakapolres Bukittinggi, Kompol Hendri Sukur.
Namun, saat kurir tiba di lokasi, tak ada yang memesan nasi kapau dan tidak ada petugas jaga yang mengenali pelaku.
"Saat ini nomor kurir dan admin kurir telah diblokir oleh pelaku," tulis akun tersebut.
Saat TribunPadang.com mengkonfirmasi kasus ini ke pos jaga Mapolres Bukittinggi, ternyata cerita penipuan ini sudah beredar luas.
"Itu tadi sore, ada bapak-bapak yang mengantar pesanan nasi kapau ke sini tapi orangnya tidak ada," ujar salah seorang petugas, Brigadir Malai.
Dia mengatakan, kasus ini diketahui saat seorang petugas pos menanyai seorang kurir yang berdiri lama di depan gerbang Mapolres.
Saat ditanya, kata Malai, kurir tersebut menyebut sedang mengantarkan pesanan seorang polisi namun sedang berada di ruang komandannya.
"Dilihat foto anggotanya berpangkat AKP, kalau AKP itu kan setingkat Kasat, tentu komandannya Kapolres dan Waka, sedang beliau sedang di luar," cerita Malai.
Mendengar cerita itu, lanjut Malai, sang kurir pun pergi meninggalkan pos jaga polres.
"Kurir ini sempat nelepon (penipu) lagi, tapi nomornya sudah tidak aktif, mungkin diblokir. Kami berfikir itu penipu," timpalnya.
Cerita yang sama juga disampaikan oleh petugas lainnya.
Bahkan, kasus ini tak hanya terjadi kali ini saja.
Pada pertengahan Ramadhan lalu, kasus serupa juga pernah terjadi.
"Saya lihat foto polisinya saja sudah kaget, dia ini penipu, dulu pernah terjadi dan fotonya itu juga," kata petugas lainnya.