Berita Populer Padang
Populer Padang: Gudang Keramik Terbakar, RSUP M Djamil Disiapkan Jadi RS Rujukan Hepatitis Akut
Berita populer Padang: gudang keramik terbakar hingga RSUP M Djamil disiapkan jadi RS rujukan penyakit hepatitis akut misterius.
TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Padang selama 24 jam terakhir yang tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang gudang keramik terbakar hingga RSUP M Djamil disiapkan jadi RS rujukan penyakit hepatitis akut misterius.
Simak berita selengkapnya:
1. Kronologi Gudang Keramik Terbakar di Padang, Tim Damkar Butuh Waktu 45 Menit Jinakkan Api
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang butuh waktu 45 menit untuk memadamkan api yang membakar satu unit gudang di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/5/2022).
Peristiwa ini terjadi tepatnya di Jalan By Pass Rt 04/Rw 04, Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
"Kami melakukan proses pemadaman lebih kurang selama 45 menit," kata Kabid Ops Damkar Kota Padang, Sutan Hendra.
Ia menjelaskan bahwa api sudah berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Saksi bernama Dion melihat api dari gudang keramik dan menginformasikannya ke petugas Damkar Kota Padang," kata Sutan Hendra.
Baca juga: Gudang Keramik Terbakar di Padang, Sutan Hendra : Sempat Terdengar, Bunyi Ledakan di TKP
Baca juga: Update Gudang Keramik Terbakar di Padang: Damkar Sebut Api Dapat Dijinakkan, tanpa Ada Korban Jiwa
Peristiwa ini dilaporkan kepadanya sekitar pukul 18.05 WIB dan langsung menurunkan petugas dan armada ke lokasi kejadian.
"Objek yang terbakar adalah satu unit gudang keramik," kata Sutan Hendra.
Kata dia, peristiwa ini hanya menimbulkan kerugian material saja.
"Untuk bangunan gudang ini dari yang kita lihat di lapangan mengalami kerusakan berat," kata Sutan Hendra.
Dilansir TribunPadang.com, sebuah bangunan terbakar di kawasan By Pass, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/5/2022).
Pantauan TribunPadang.com terlihat petugas Damkar Kota Padang datang melewati jalan Dr Sutomo terus ke Simpang By Pass Lubuk Begalung.
Selanjutnya lokasi, petugas pemadam kebakaran terlihat melewati arus lalu lintas yang padat akibat masyarakat yang ramai di jalanan sepulang bekerja.
Setiba di lokasi kejadian, petugas langsung melakukan pemadaman dan sudah ada pihak kepolisian di lokasi kejadian.
Bangunan ini terlihat menyimpan keramik dalam jumlah yang banyak, dan petugas masih berusaha melakukan proses pengamanan.
Baca juga: Beda Gejala Hepatitis Biasa dengan Unknown Aetiology, IDAI Sumbar: Makin Berat dalam 2 atau 3 Hari
Baca juga: Penyebab Hepatitis Misterius Belum Diketahui, Biasakan Hidup Bersih dan Sehat Tiap Hari
2. RSUP M Djamil Padang Disiapkan Jadi RS Rujukan Penyakit Hepatitis Akut Misterius
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat disiapkan jadi RS rujukan hepatitis misterius atau unknown aetiology.
Kabid Pelayanan RSUP M Djamil Padang dr Bestari, mengatakan rumah sakit sudah membentuk pelaporan apabila ada pasien yang memikili gejala seperti diare, demam disertai kuning.
Kemudian dilakukan tes hepatitis A B C D dan hepatitis E.
Sejauh ini, katanya belum ditemukan pasien hepatitis misterius atau unknown aetiology di RSUP M Djamil.
RSUP M Djamil juga sudah menyiapkan ruangan isolasi sebanyak 8 ruangan.
Dua dari 10 ruangan ICU juga disiapkan untuk hepatitis misterius ini.
"Ruangan ICU terdapat 10 ruangan. Kita siapkan 2 untuk hepatitis misterius, apabila nanti nanti terjadi kasus luar biasa (KLB)," tambahnya.
Selanjutnya, RSUP M Djamil siapkan juga tim penanganan, tim khusus hepatitis unknown.
RSUP M Djamil juga menyiapkan dokter pakar, terdiri dari Ketua IDAI RSUP M Djamil dan seluruh dokter anak yang memiliki kompetensi disini.
Ia menambahkan, alur pelayanan juga sudah dibentuk mulai dari tingkat puskesmas kemudian rumah sakit daerah.
"Nanti yang masuk ke RSUP M Djamil untuk kasus berat," tambahnya.
Ia menjelaskan, jika ditemukan kasus hepatitis berat maka dipantau dokter anak dan dibawa ke RSUP M Djamil.
Sementara, jika kasusnya sedang maka dipantau di RS daerah. (*)