Hepatitis Misterius di Sumbar
Penyebab Hepatitis Misterius Belum Diketahui, Biasakan Hidup Bersih dan Sehat Tiap Hari
Namun, warga bisa mengantisipasi penularan penyakit hepatits dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
"Bayi yang di Solok belum kita lakukan pemeriksaan hepatitis A B C D E karena sampel darahnya sangat sedikit," ungkapnya.
dr Finny Fitri Yani menambahkan, temuan kasus hepatitis anak usia dua bulan sangat jarang ditemukan.
Biasanya, kasus hepatitis ditemukan hanya pada anak-anak usia sekolah yang makan jajanan yang sudah terkontaminasi.
"Selain di Solok, belum ada kasus serupa yang kita curigai," ungkapnya.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar dr Finny Fitri Yani mengatakan umumnya gejala hepatitis pada anak berupa demam selama beberapa hari disertai mual, muntah dan diare.
Baca juga: Kadinkes Sumbar Ungkap Gejala Hepatitis Misterius yang Ditemukan pada Bayi Asal Kabupaten Solok
Memasuki hari kedua dan ketiga akan timbul gejala kuning pada tubuh anak.
"Hepatitis apapun seperti itu gejalanya," kata dr Finny Fitri Yani, Selasa (10/5/2022)
Ia menjelaskan, perbedaanya dengan hepatitis misterius ini, tiba- tiba akan menjadi semakin berat dalam dua hari tiga hari.
Warna kuningnya menjadi sangat kuning sekali, kemudian sampai tidak sadar dan kejang.
"Itu juga yang dialami seorang anak di Solok, itu yang membuat kita mencurigai hepatitis misterius," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi berusia 1 bulan 29 hari meninggal dunia diduga akibat hepatitis misterius.
Bayi asal asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu sempat dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit.
Namun, nyawa bayi tersebut tidak tertolong.
Baca juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius Hanya Ditemukan pada Anak-anak di Bawah Usia 16 Tahun
Baca juga: Gejala Hepatitis dan Ketahui tentang Adenovirus Tipe 41, Masyarakat Diimbau Hati-hati & Tetap Tenang
"Ada informasi kemarin satu orang anak meninggal dunia," kata Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Senin (9/5/2022).
Mahyeldi menjelaskan anak ini diduga menderita penyakit baru yang mirip gejalanya dengan hepatitis akut misterius.