Bacaan Doa

BACAAN Niat Ganti Puasa Ramadhan, Wajib Mengganti Sesuai Puasa yang Ditinggalkan

Qadha puasa wajib hukumnya yaitu dengan mengganti puasa di hari lain dan sebaiknya disegerakan. Berikut bacaan niat qadha atau mengganti puasa ramadan

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
freepik/jcomp
Ilustrasi berdoa - Qadha puasa wajib hukumnya yaitu dengan mengganti puasa di hari lain dan sebaiknya disegerakan. Berikut bacaan niat qadha atau mengganti puasa ramadan 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut bacaan niat qadha atau mengganti utang puasa Ramadhan.

Pada bulan Ramadan, umat Islam wajib menunaikan ibadah puasa.

Namun ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadhan.

Diantaranya, orang yang sedang sakit, lanjut usia, wanita yang sedang haid, orang yang sedang melakukan perjalanan jauh atau musafir, dan wanita yang dalam masa nifas.

Meskipun boleh meninggalkan puasa, namun orang-orang tersebut harus mengganti di hari lain, selama ia mampu berpuasa.

Jika tidak, maka bisa diganti dengan fidyah.

Membayar utang puasa sebaiknya disegerakan.

Baca juga: Siapa Saja yang Harus Mengganti Puasa? Berikut Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Baca juga: Tujuh dan Lima Takbir dalam Shalat Idul Fitri 2022, Simak Tata Cara dari Niat hingga Bacaan Sholat

Qadha puasa wajib hukumnya yaitu dengan mengganti puasa di hari lain.

Dikutip dari kepri.kemenag.go.id, ketentuan qadha puasa, yaitu bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa karena dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan yang jauh dan bersifat temporer.

Mereka diwajibkan mengganti puasanya sebanyak hari yang ditinggalkan di luar bulan ramadhan.

Ketentuan membayar utang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.

Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.

Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Baca juga: Tradisi Masyarakat Sisawah, Doa & Makan Bersama di Pandam Kuburan, Jalin Silaturahmi Saat Idul Fitri

Ketentuan Qadha Puasa

Dikutip dari tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M. Ag mengatakan, qadha puasa dianjurkan sesegera mungkin dan kalau bisa berurutan.

Dalam ayat Al-Quran dijelaskan, kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat bumi mana.

Artinya ajal seseorang tidak pasti kapan dan dimana, sementara membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.

Kemudian, membayar hutang puasa sebaiknya secara berurutan dan tidak dicicil.

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa sesegera mungkin atau secara berurutan karena beberapa alasan tertentu.

Yang paling penting qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.

Dalam Islam, qadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan atau hingga akhir bulan syaban.

Bacaan Niat Qadha Puasa

Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Bacaan Doa Buka Puasa

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah

Artinya: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.

(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved