Warga Pekanbaru Hilang di Puncak Lawang
Galih Ditemukan di Anak Aia Paudangan Nagari Lawang, Jauh dari Pemukiman Warga
Galih sempat dinyatakan hilang saat bermain Paralayang di Puncak Lawang Kabupaten Agam, sehari sebelumnya.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM- Lokasi penemuan Galih Ghani Irawan (16) cukup jauh dari pemukiman.
Wisatawan asal Pekanbaru ini berhasil ditemukan pada hari Sabtu (7/5/2022) sore.
Galih sempat dinyatakan hilang saat bermain Paralayang di Puncak Lawang Kabupaten Agam, sehari sebelumnya.
Baca juga: UPDATE: Galih Ditemukan Lemas, Kalaksa: Lagi Penanganan oleh Dokter di Puskesmas Matur
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Pekanbaru Hilang Bermain Paralayang di Puncak Lawang Ditemukan
Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Rinaldi mengatakan
Adapun lokasi ditemukannya Galih ialah di daerah Anak Aia Paudangan, Nagari Lawang Kecamatan Matur.
Galih saat ini telah di bawa ke Puskesmas Matur.
Saat ditemukan kondisi Galih lemas dan kelelahan karena tidak makan dan minum selama 24 jam.
"Lagi penanganan oleh dokter di Puskesmas Matur," ujar dia.
Ia mengatakan, titik ditemukannya Galih oleh petugas cukup jauh dari pemukiman.
"Medan jalan sangat berat dan sinyal atau koneksi juga susah," kata Rinaldi.
Petugas, kata dia, bahu membahu untuk mengevakuasi.
"Galih dibawa dengan tandu oleh petugas," ujarnya.
Diketahui sebelumnya,Warga Pekan Baru Provinsi Riau, Galih Ghani Irawan (16) yang sempat dinyatakan hilang saat bermain paralayang di Kabupaten Agam pada Jumat (6/5/2022) berhasil ditemukan pada hari Sabtu (7/5/2022) sore.
Informasi tersebut dikabarkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Rinaldi.
Ia menyampaikan, korban ditemukan selamat oleh petugas gabungan pada pukul 15.00 WIB.
"Korban sudah ditemukan, A1, sekarang di ambulans dan dibawa ke Puskesmas Matur," ujar Rinaldi kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022) sore.
Namun, kondisinya lemas dan kelelahan karena tidak makan dan minum selama lebih kurang 24 jam.
"Informasinya, memang Galih sempat mengalami turbulensi saat di udara, dan karena kabut tebal maka ia tidak bisa mendeteksi tempat mendarat," ujarnya.
Sebelumnya dilaporkan sebanyak 85 personel dikerahkan dalam upaya pencarian seorang warga Pekanbaru Provinsi Riau yang diduga hilang saat bermain olahraga paralayang di Puncak Lawang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat pada Jumat (6/5/2022).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Rinaldi mengatakan, semua personel yang terlibat merupakan tim gabungan dari berbagai badan atau instansi.
"Hari ini, kami melakukan pencarian kembali bersama unsur tim gabungan," ujar Rinaldi kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022) siang.
Baca juga: Kabar Warga Pekanbaru Hilang di Puncak Lawang, BPBD Agam Sebut Kelompok L Towing Ikut Lepas Landas
Baca juga: Follow up Warga Pekanbaru Hilang Puncak Lawang, BPBD Agam: Besar Kemungkinan, Mendarat di Palembayan
Adapun kata dia, unsur yang terlibat yakni empat orang personel dari BPBD Agam, tiga orang dari DPMN Agam, delapan orang personel dari PMI Agam, lima orang dari pemerintah kecamatan.
Kemudian, sepuluh orang personel dari Basarnas Pos Lima Puluh Kota, lima orang dari TNI, delapan orang dari Polri, lima orang dari kelompok L Towing, dua orang dari Kelompok Siaga Bencana (KSB) Balingka.
Selanjutnya, empat orang dari Bukittinggi Rescue Team (BRT) Bukittinggi, dua orang SatPol PP, empat orang dari Pemerintah Nagari, 15 orang masyarakat, dua orang dari Pramuka Saka Bayangkara.
Selain itu, kata Kalaksa tiga orang dari keluarga Galih juga terlibat melakukan pencarian.
Diketahui sebelumnya, seorang pria berusia 16 tahun asal Pekanbaru Provinsi Riau, Galih Ghani Irawan diduga hilang setelah menjajal olahraga paralayang di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Kalaksa BPBD Agam Rinaldi mengatakan, Galih take off atau lepas landas dari Puncak Lawang pada hari Jumat (6/5/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
"Sampai pukul 14.00 WIB, Galih masih berkomunikasi dengan kelompok paralayang di Puncak Lawang yaitu L Towing, namun pada sore sudah hilang kontak," ujar Rinaldi melalui sambungan telpon, Sabtu (7/5/2022).
Pukul 15.00 WIB, lanjutnya, Galih tidak dihubungi tidak bisa lagi.
Hingga pukul 18.00 WIB, pihaknya menduga bahwa Galih dinyatakan hilang.
Kalaksa menduga, Galih tidak bisa mendeteksi dan melibat lokasi turun atau landing, karena disebabkan adanya kabut tebal pada sore itu.
Dikatakannya, pria 16 tahun terbang layang seorang diri, tanpa tandem.
"Dia seorang atlet paralayang, namun bukan atlet profesional, ia tiba bersama kelompok paralayang dari Pekanbaru," imbuhnya.
Pukul 14.00 WIB Nasih Berkomunikasi
Hingga kini, penyebab Warga asal Pekanbaru, Provinsi Riau dinyatakan hilang saat bermain paralayang di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih dipelajari pihak terkait.
Dilansir TribunPadang.com, identitas warga tersebut adalah Galih Gani Irawan, yang semula take off atau lepas landas dengan parasut dari Puncak Lawang, Matur, Kabupaten Agam, Sumbar.
Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Rinaldi mengatakan Galih hilang diduga karena adanya kabut tebal dan terjadinya turbulensi saat terbang pada hari Jumat (6/5/2022) sore.
"Pada sore hari (Jumat) memang ada kabut tebal di sekitaran Agam, kemungkinan ada turbulensi, jadi Galih diduga tak bisa mendarat karena itu," ujar Rinaldi kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).
Sebelumnya, selain Galih kata Rinaldi juga ada warga yang terbang layang, namun tidak ada informasi turbulensi, dan mereka mendarat mulus.
"Kadang-kadang-kan turbulensi itu mendadak saja datangnya, kalau udara sudah tak stabil," ujar Rinaldi.
Diketahui sebelumnya, seorang pria berusia 16 tahun asal Pekanbaru Provinsi Riau, Galih Gani Irawan diduga hilang setelah menjajal olahraga paralayang di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Kalaksa BPBD Agam Rinaldi mengatakan, Galih take off atau lepas landas dari Puncak Lawang pada hari Jumat (6/5/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
"Sampai pukul 14.00 WIB, Galih masih berkomunikasi dengan kelompok paralayang di Puncak Lawang yaitu L Towing, namun pada sore sudah hilang kontak," ujar Rinaldi melalui sambungan telpon, Sabtu (7/5/2022).
Selanjutnya, pada Jumat sekira pukul 15.00 WIB, lanjutnya, Galih tidak bisa dihubungi lagi.
Bahkan, hingga pukul 18.00 WIB, pihaknya menduga bahwa Galih dinyatakan hilang.
Kalaksa BPBD Agam, Rinaldi menduga, Galih tidak bisa melihat tempat bisa mendeteksi dan melihat lokasi turun atau landing, karena disebabkan adanya kabut tebal pada sore itu.
Dikatakannya, pria 16 tahun terbang layang seorang diri, tanpa tandem.
"Dia seorang atlet paralayang, namun bukan atlet profesional, ia tiba bersama kelompok paralayang dari Pekanbaru," imbuhnya.
Lebih lanjut kata dia, pada hari Jumat (6/5/2022) malam personel dari BPBD Agam beserta TNI, Polri kelompok paralayang dan masyarakat telah mulai melakukan pencarian.
"Kami sudah koordinasi juga dengan Basarnas dari Pasaman Barat dan Lima Puluh Kota, pagi ini rencananya dua kelompok Basarnas itu akan turut membantu pencarian," kata dia.
Baca juga: Populer Padang: Ngabuburit di Puncak Paralayang Bukit Gado-Gado, Jadwal Samsat Keliling

Hilang saat Terbang Paralayang
Dilansir TribunPadang.com, seorang lelaki yang melakukan kegiatan olahaga Paralayang dilaporkan hilang di Puncak Lawang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada Jumat (6/5/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
"Kejadiannya memang kemarin (Jumat 6/5/2022-red). Namun, kami baru mendapatkan informasi pada malam hari (Jumat)," kata Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan 50 Kota, Robi Saputra, Sabtu (7/5/2022).
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan upaya pencarian pada Sabtu (7/5/2022) pagi hari ini bersama segenap pihak lainnya.
"Untuk identitas korban bernama G Gani (16) warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau," kata Robi Saputra.(TribunPadang.com/Rezi Azwar/Wahyu Bahar)