Inilah 3 Kuliner yang Wajib Dicicipi saat Berkunjung ke Bukittinggi
Tidak lengkap rasanya jika berwisata ke Bukittinggi jika tidak mencicipi kulinernya. Pasalnya, Kota Wisata yang satu ini tidak hanya terkenal dengan
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Tidak lengkap rasanya jika berwisata ke Bukittinggi jika tidak mencicipi kulinernya.
Pasalnya, Kota Wisata yang satu ini tidak hanya terkenal dengan wisatanya saja, namun juga kulinernya yang nikmat.
Apalagi saat libur lebaran mendatang, banyak pedagang yang akan menjajakan kuliner-kuliner tradisional nan khas.
Baca juga: Alternatif Tempat Parkir di Bukittinggi saat Libur Lebaran, Dishub Siapkan Halaman Parkir Sekolah
Baca juga: Lokasi Shalat Idul Fitri 2022 di Bukittinggi Dipusatkan di Lapangan Kantin
Apa saja itu, berikut tiga kuliner tradisional Minangkabau yang dapat dicicipi di Bukittinggi:
1. Pisang Kapik
Sesuai dengan namanya, kuliner tradisional yang satu ini berbahan utama pisang yang di 'kapik' atau digeprek.
Pisang yang digunakan adalah pisang kapok atau dikenal juga pisang batu yang masih mengkal atau setengah matang.
Sebelum di 'kapik, terlebih dahulu pisang itu dipanggang di atas bara api.
Tak hanya sekedar pisang panggang yang di 'kapik' saja, kuliner ini disajikan dengan parutan kelapa yang telah dicampur dengan gula aren cair.
Sehingga perpaduan rasa pisang panggang dengan rasa manis dari parutan kelapa mampu menggugah selera.
Untuk mencari kuliner ini tidak lah sulit. Terdapat beberapa pedagang yang berjualan di sekitar gedung Pasar Ateh.
Baca juga: Tarif Parkir Resmi di Bukittinggi, Bisa Jadi Patokan Pelancong saat Lebaran
Baca juga: Memasuki Lebaran, Harga Daging Sapi di Bukittinggi Naik, Kini Rp 150.000 Per Kilogram
2. Ampiang Dadiah
Ampiang Dadiah bisa dikatakan sebagai yoghurtnya orang Minangkabau.
Bila yoghurt dibuat dengan bahan utama susu sapi, Ampiang Dadiah dibuat dengan menggunakan susu kerbau.