Kota Pariaman
Melihat Sentra Keripik Jengkol di Pasia Lohong Pariaman, Eksis Sejak 2000, Punya Langganan Luar Kota
Keripik jengkol atau biasa disebut karupuak jariang merupakan jenis keripik yang berbahan dasar tumbuhan jengkol (Archidendron Pauciflorum).
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Sementara itu, seorang pedagang keripik jengkol lainnya, Gusmala Sari (35) mengaku sudah berjualan sejak 15 tahun yang lalu.
Senada dengan Putri, Sari ternyata juga melanjutkan usaha orang tuanya. Kata dia, pedagang keripik jengkol belum terlalu banyak.
Jika dibandingkan, harga keripik jengkol saat ini terpaut jauh dari awal tahun 2000-an itu.
"Dulu waktu 15 tahun yang lalu itu, kira-kira harganya masih Rp 30 ribu perkilogram, tapi sekarang bisa mencapai Rp 180 ribu perkilogram," kata Sari saat dijumpai wartawan di warungnya.
Dijelaskannya, harga jengkol di pasaran tergantung banyaknya pasokan, artinya melihat musim jengkol atau tidaknya.
Dulu, menurut Sari, belum banyak peminat keripik jengkol, dan berbeda dengan saat ini, karena sudah banyak yang menyukai keripik jengkol sebagai kawan makan.
"Waktu itu orang masih banyak yang kurang minat (keripik jengkol), dan banyak yang belum tahu, tapi sekarang sudah banyak yang minat (keripik jengkol). Pariaman-kan sudah bagus, banyak wisatawan yang datang, makanya banyak peminat," imbuhnya.
Sari mangaku juga beberapa kali mengirim keripik jengkol ke luar Sumbar, bahkan pernah mengirim keripik hingga ke luar negeri.
"Yang jauh pernah sekali ke Jepang, ke Papua, Kalimantan pernah dikirim. Kalau ke Jepang itu mengirim keripik sebanyak dua kilo, ada yang sekilo ada yang tiga kilo," tambah dia.
Ia menyampaikan, seperti dagangan lainnya, karena Kota Pariaman ialah daerah wisata, biasanya keripik jengkolnya di warungnya laris pada hari-hari libur.
"Hari libur (termasuk lebaran), hari Sabtu Minggu biasanya banyak yang membeli, sedangkan hari-hati biasa kadang juga tidak ada yang gak laku, namanya jualan seperti ini rasaki (rejeki) harimau," katanya.
"Keunggulan keripik jengkol di sini asli tidak ada dicampur dengan ubi, tepung, asli jengkol yang di sini, yang berasal dari sekitaran Pariaman," tambah dia.(*)