Mengenal Masjid Raya Kubang Putih di Agam, Saksi Sejarah yang Pernah Ditembak Mortir saat PRRI
Sumatera Barat (Sumbar) memang memiliki banyak masjid-masjid tua dengan berbagai cerita sejarah dan keunikannya tersendiri
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
Secara keseluruhan masjid ini berukuran sekitar 23x21 meter. Arsitekturnya panggung dengan posisi lebih tinggi satu meter dari tanah dan pintu masuknya membelakangi jalan utama di nagari.
Atap masjid tidak dibangun berundak-undak seperti kebanyakan masjid tua di Minangkabau, melainkan dibangun dengan empat atap linmas yang sejajar.
Muslim menyebut empat atap itu menandakan empat koto sebagai cikal bakal Nagari Kubang Putih.
"Dari dulu atapnya sudah seng juga, tapi seng nya tidak seperti yang sekarang, yang dulu itu jauh lebih tebal. Diganti sekitar tahun 1995," ungkapnya.
Dikatakan Muslim, lantai masjid yang kini keramik menggantikan lantai aslinya yang terbuat dari papan.
“Keramik itu aslinya terbuat dari papan. Dulu di bawahnya kolong. Pada tahun 1995, (kolong) ditimbun dan diberi keramik,” jelasnya.
Dilihat dari luar, di sekeliling bangunan terdapat serambi berukuran lebar 2,5 meter. Serambi di sebelah barat tidak penuh karena dipisahkan oleh mihrab.
Seluruh sisi luar serambi diberi pagar langkan dan pelengkung.
Sementara itu, pada pintu masuk yang sejajar dengan mihrab, terdapat serambi yang menjorok keluar dengan sejumlah anak tangga sebagai akses masuk masjid.
Dinding-dinding yang mengarah ke serambi dihiasi oleh tiang-tiang semu yang mengapit setiap pintu dan jendela.
Sisi samping kiri dan kanan masing-masing memiliki lima jendela dan satu pintu, dan sisi belakang tiga pintu dan dua jendela.
Di sisi depan terdapat lima jendela yang tiga diantaranya terdapat pada mihrab masjid. Di tiga jendela itu melekat kaca berwarna biru dan hijau.
Sementara jendela lainnya hanya terbuat dari kayu dengan sejumlah lubang angin kecil-kecil.
Di sebelah timur atau membelakangi mihrab, terdapat sebuah menara bertingkat tiga dengan puncak kubah berbentuk buah pinang.
Seperti halnya bangunan utama masjid, menara ini juga memiliki semacam kolong tetapi lebih tinggi, dan juga berkonstruksi kapur putih dan bata merah,