Mengenal Bungo Pusaro, Bungo Balimau Kapalo dan Bungo Anak Daro yang Dicari Jelang Ramadhan

Beragam tradisi menyambut Ramadhan masih bertahan dan dijalankan warga Padang, Sumatera Barat. 

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Ragam jenis bunga balimau kapalo dan bungo anak daro rampai di tempat Asnimar (67) kawasan Simpang haru, Selasa (29/3/2022). Bunga jenis ini sangat banyak dicari jelang Ramadhan   

Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Beragam tradisi menyambut Ramadhan masih bertahan dan dijalankan warga Padang, Sumatera Barat. 

Mulai dari berziarah ke kuburan sanak keluarga, mandi balimau untuk membersihkan diri serta maanta (mengantar) ke rumah mintuo (mertua).

Dalam ketiga tradisi tersebut, biasanya dilengkapi dengan sejumlah kembang khusus.

Baca juga: Lokasi Mandi Balimau di Padang Diawasi Satpol PP, Lubuk Minturun, Batang Arau hingga Batang Kuranji

Baca juga: Jelang Ramadhan 1443 H, Pandam Pakuburan Laban Anduring Ramai Didatangi Peziarah

Saat berziarah ke makam sanak keluarga, warga yang datang biasanya menaburkan bungo pusaro.

Bungo Pusaro bisa didapatkan dengan harga Rp 5 ribu per bungkus.

Bunga ini akan ditabur di atas makam sanak saudara.

Seorang penjual bunga di Pasar Simpang Haru Asnimar (67) mengatakan ada perbedaan antara bungo pusaro dan bungo balimau.

Bungo pusaro isinya bunga mawar hingga daun pandan.

"Bunga pusaro ini nantinya akan ditebar di atas makam yang didatangi," terangnya.

Sementara bunga balimau kapalo (kepala) adalah bunga yang digunakan untuk tradisi balimau jelang Ramadhan.

Balimau adalah tradisi mandi untuk membersihkan diri jelang Ramadhan.

Tradisi ini dilakukan sehari sebelum puasa dijalankan.

Bunga balimau kapalo ini terdiri dari sambilu (bunga mirip dengan tanaman jahe) yang sudah dikeringkan dan ditumbuk sampai halus.

Selain sambilu bunga balimau kapalo ini juga berisi daun pandan hingga asam kasturi.

"Bunga ini gunanya menggantikan shampo saat balimau," jelasnya.

Memiliki bau yang khas dengan campuran asam kasturi serta daun pandan, bungo balimau kapalo ini hanya dibanderol Rp 5 ribu per bungkus oleh Asnimar.

Selanjutnya adalah bungo anak daro.

Bungo anak daro ini merupakan bagian dari ragam bawaan untuk maanta ke rumah mintuo.

"Biasanya bungo anak daro ini banyak dibawa oleh pengantin baru saat ke rumah mertua," bebernya.

Bungo anak daro ini terdiri dari sambilu, daun pandan, asam kasturi, limau gadang, rempah-rempah dan bunga mawar.

Berbeda dengan 2 bunga sebelumnya, bungo anak daro ini dibungkus dan ditata dengan rapi seperti parsel sehingga terlihat lebih elegan.

Harganya juga berbeda, satu buah Bungo anak daro ini dibanderol dengan harga Rp 50 ribu.

"Kalau bunga penganten sejak saya jualan di sini sudah ada sekitar 3-4 yang laku setiap dua hari," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved