Kota padang
Penjual Gorengan di Padang Susah Cari Minyak Goreng Curah, Mau Beli yang Kemasan tapi Mahal
Penjual gorengan di Padang mengeluhkan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penjual gorengan di Padang mengeluhkan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran.
"Saya sudah putar-putar, tidak ada yang berjualan minyak goreng curah dari tadi," jelas seorang penjual gorengan Santi (45).
Lama berkeliling, akhirnya Santi bisa tersenyum riang saat singgah di toko Wen (46) pedagang di blok I kawasan Pasar Raya Padang, Selasa (22/3/2022) siang.
Ketersediaan minyak goreng curah di toko Wen masih tersisa.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Raya Padang Capai Rp 20.000, Pedagang Sebut Stok Terbatas
Baca juga: Ancaman Hukuman bagi Pelaku Penimbunan Minyak Goreng, Ahli : Penjara Maksimal 5 Tahun & Denda Rp 5 M
Santi mengakui banyak pedagang tidak mendapatkan stok minyak goreng curah belakangan ini sehingga tidak tersedia di beberapa toko kawasan Pasar Raya Padang.
"Minyak tu bana nan payah (minyak itu memang payah) di pasar raya ini saja kosong. Saya sudah datangi 4 toko semuanya kosong," sebutnya.
Hal ini khusus untuk minyak goreng curah kata Santi, tapi untuk minyak goreng kemasan banyak tapi harganya mahal.
Ia mencari minyak goreng curah karena harganya yang murah pada saat ini.
Harga minyak goreng curah di toko Wen Rp 20 ribu per kilo sedangkan minyak goreng kemasan Rp 22 ribu per liter.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Pemprov Sumbar akan Lakukan Operasi Pasar untuk Meringankan Masyarakat
Baca juga: Pertemuan dengan Wako Hendri Septa, PT Incasi Raya Jamin Stok Minyak Goreng Aman Selama Ramadhan
Santi ialah penjual gorengan dan nasi goreng, sehingga ia sangat membutuhkan minyak goreng tentunya kalau bisa dengan harga murah.
"Dalam sehari itu butuh minyak 2-3 kilogram sehari, kalau harganya terlalu mahal tentu susah," terangnya.
Kalau ia tetap memaksa menggunakan minyak goreng kemasan, Santi mengaku bisa tidak pulang modal nantinya.
Sembari bergurau Santi berujar untuk saat ini agar bisa terus bertahan ia mencoba mengakalinya.
"Rencana tapaso dicampur jo aia (rencana terpaksa dicampur air) untuk mengakalinya," sembari tertawa.
Bahkan ia mengaku akan berhenti jualan saja kalau harga minyak goreng terus melonjak seperti saat ini.
"Kalau indak baranti se manggaleh rencana lai (kalau tidak rencana mau berhenti saja berjualan)," pungkasnya. (*)
BalasTeruskan