Tak Hanya Harga yang Mahal, Minyak Goreng di Bukittinggi Juga Langka
Tak hanya harga melambung naik, ketersediaan minyak goreng di Kota Bukittinggi juga langka, Kamis (17/3/2022).
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI- Tak hanya harga melambung naik, ketersediaan minyak goreng di Kota Bukittinggi juga langka, Kamis (17/3/2022).
Pantauan TribunPadang.com, baik di swalayan ataupun pasar tradisional, salah satu kebutuhan pokok ini banyak tak tersedia.
Khusus di pasar tradisional, seperti pasar Aur Tajungkang dan Aur Kuning, stok minyak goreng dapat dikatakan tak ada sama sekali.
Baca juga: Curhat Warga Kota Pariaman: Aduh Harga Minyak Goreng Melambung, Mau Menggoreng Pakai Apa, Pasir ?
Baca juga: Harga Minyak Goreng Tinggi, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Bukittinggi: Kami Hanya Pastikan Stok
Dari sekian banyak toko yang dikunjungi, hanya beberapa toko saja yang masih tersedia dan itupun tak banyak.
Ismael, seorang pedagang dan sekaligus agen minyak goreng di pasar Aur Tajungkang mengatakan, stok minyak goreng sudah kosong sejak kemarin.
"Karena distributornya yang memang tidak masuk," kata Ismael ditemui TribunPadang.com, Kamis sore.
Ismael menyebut kekosongan ini tak biasa terjadi di tokonya.
"Biasanya kalau di sini, kosong palingan sejam, dua jam, habis itu masuk lagi, sekarang sudah dari kemarin," terangnya.
Baca juga: Emak-emak di Bukittinggi Kaget Lihat Harga Minyak Goreng yang Tinggi, Silvia: Kok Tiba-tiba Naik
Pedagang lainnya di Pasar Aur Kuning, Oki juga mengatakan hal yang sama.
"Kalau minyak ini kan kita stok, satu kali seminggu. Kadang belum juga sampai seminggu sudah habis," ujarnya.
Sedangkan di sejumlah swalayan atau minimarket yang mengalami kekosongan mengganti minyak goreng sawit dengan minyak goreng kelapa.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Nauli Handayani mengatakan, pihaknya segera mengkoordinasikan ketersediaan minyak ini dengan pihak bulog.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan distributor minyak goreng dan juga Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.
"Kita akan pastikan bagaimana stok minyak ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bukittinggi," ujarnya dihubungi TribunPadang.com.
Sebelumya diberitakan, harga minyak goreng di Kota Bukittinggi kini dijual seharga Rp20.000 hingga Rp25.000 per liter.
Kenaikan ini mulai terjadi hari ini di sejumlah swalayan dan minimarket di Kota Bukittinggi.
Penyebabnya karena pemerintah pusat mencabut ketentuan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang sebelumnya berlaku.
Ketentuan itu mengatur tiga jenis harga minyak goreng yang berbahan kelapa sawit.
Rinciannya, minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 dan yang premium Rp14.000 per liter.
Hal itu dilakukan pemerintah pusat sehubungan dengan relaksasi harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan stok minyak goreng kemasan di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Nauli Handayani mengatakan, pasca dicabutnya ketentuan itu, kini pemerintah hanya mengatur HET minyak goreng curah.
Sementara untuk minyak goreng kemasan disesuaikan dengan kondisi keekonomian.
Kata Nauli, kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perdagangan RI Nomor 9 Tahun 2022 yang mulai berlaku kemarin.
Nauli mengungkapkan, harga minyak goreng yang saat ini beredar di pasaran merupakan harga yang telah disesuaikan dengan kondisi keekonomian.
"Jadi harga modalnya berapa, untungnya berapa, itu yang menentukan harga jualnya," jelas Nauli. ()