Bawa Tanah Pasbar dan Air Kaki Gunung Talang di Ritual Kendi IKN, Kenapa Harus dari Daerah Itu?

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) Gusrizal Gazahar pertanyakan alasan Gubernur Sumbar bawa tanah dari Kabupaten Pasaman

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Momen Presiden Jokowi dan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menuangkan air dan tanah ke dalam kendi Nusantara, Senin (14/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) Gusrizal Gazahar pertanyakan alasan Gubernur Sumbar bawa tanah dari Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dan Air kaki gunung talang pada acara ritual kendi Nusantara di titik nol kilometer Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (14/3/2022).

Pada acara yang berlangsung di Kalimantan Timur itu Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah datang dengan membawa tanah dan air dar beberapa daerah di Sumbar sesuai dengan perintah yang diberikan Presiden Indonesia.

Baca juga: Alasan Gubernur Sumbar Mahyeldi Bawa Air di Kaki Gunung Talang & Tanah Pasaman Barat ke Lokasi IKN

Baca juga: Buka Rakor Pemda Se-Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ingin Hadirkan Truly Beautiful West Sumatera

"Kenapa tanahnya dan airnya harus dari daerah tertentu," tanyanya Selasa (15/3/2022).

Dari pandangannya kalau memang Gubernur Sumbar mendapat mandat untuk menyatukan tanah Sumbar dengan lainnya kenapa harus dipilih tanah dari Pasaman Barat.

"Kenapa tidak tanah di depan kantor gubernur saja, kalau benar ingin menyatukan air dari Sumbar dengan daerah lainnya kenapa air dari Bukit Gadang yang diambil," katanya.

Baca juga: Fokus Peningkatan Nilai Tukar Petani, Ini Langkah Mahyeldi di 2022

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Kirim Bantuan dan Bertolak ke Lokasi Gempa Pasaman Barat

Kalau niatnya hanya menyatukan ambil saja air di sumur di belakang dapur kantor gubernur. Apa yang menjadi alasan Gubernur Sumbar memilih tempat tertentu ini yang jadi tanda tanya menurut Gusrizal.

"Sudahlah, kalau memang mau berpolitik, berpolitiklah. Tapi aqidah tentu harus tetap dijaga terlebih Gubernur Sumbar sering dipanggil Buya juga," sebutnya.

Baca juga: Kapolda Irjen Pol Teddy Minahasa Terima Penghargaan, dari PWI Sumbar, Diserahkan Gubernur Mahyeldi

Baca juga: Mahyeldi Ansharullah Lepas 7 Atlet Kurash Sumbar yang Bertanding Ikuti Kejurnas di TMII

Menurut Gusrizal kalau seandainya alasan air dari suatu daerah dipilih itu jernih kenapa Tidka air dari Gunung Pangilun Kota Padang saja yang dibawa.

Ia berharap Mahyeldi jangan mencari alasan terus setiap ada polemik, bahkan setiap yang dikatan ulama sering dicarikan jalan keluar.

"Apakah tidak ritual itu, masyarakat bisa lihat videonya benar atau tidak yang dikatan oleh gubernur Sumbar itu apakah ada ritual atau tidak," terangnya bahwa dalam aspek budaya seperti dalam video yang banyak beradar memiliki nilai-nilai mistis.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Buka Seminar Nasional Politik Pembangunan Hukum Kenotariatan

Baca juga: Kunjungi Bali nya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sebut Taluak Sikulo Punya Potensi Besar

Dari video yang sudah menyebar luas terkait acara tersebut, Gusrizal berharap masyarakat bisa menilai apakah ada ritual yang terjadi saat peresmian kemarin.

"Terserah masyarakat ingin menilai seperti apa, tapi bisa dilihat bagaimana video yang beredar. Saya rasa masyarakat bisa menilainya," Kata Gusrizal karena masyarakat juga memiliki hak untuk menilai sendiri melalui fakta yang ada.

Baca juga: Dokter Dian Pimpin SOIna Padang Panjang, Dilantik Ketua Umum SOIna Sumbar Harneli Bahar Mahyeldi

Baca juga: Tingkatkan Profesionalitas Kerja, Mahyeldi Buka Sosialisasi Permen PAN-RB Nomor 8 Tahun 2021

Sebagai ketua MUI Sumbar, Gusrizal mengatakan bahwa tugasnya hanya menasehati, karena nantinya masing-masing manusia nantinya akan bertanggung jawab nantinya dihadapan Allah SWT.

"Kalau indak namuah terserah, kalau lai namuah Alhamdulillah. Saya sudah menghubungi Gubernur Sumbar melalui WhatsApp untuk mengingatkan," sebutnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sambut Mahyeldi di Semarang, Pemprov Sumbar dan Jateng Sepakat Kerjasama Antar Daerah

Baca juga: Hadiri Milad IKLA Riau Buya Mahyeldi Ajak Ranah & Rantau Kompak Bersinergi Membangun Sumatera Barat

Selain Mahyeldi, Gusrizal mengaku juga sudah menghubungi via WhatsApp Infokom pemprov Sumbar namun tidak merespon.

"Saya sudah WA Gubernur Sumbar dan infokomnya untuk menyampaikan bahwa tidak setuju, tapi entah sudah berangkat atau belum waktu itu saya tidak tahu. Yang jelas ketika saya mendapat kabar sudah saya sampaikan," sebutnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved