Bolehkah Kita Melihat Pasangan dari Fisiknya? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Beberapa orang memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan, salah satunya fisik. Lantas bolehkah dalam Islam kita melihat pasangan dari fisik?
lihat foto
TRIBUNPADANG.COM - Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, kecocokan antara pasangan bisa menjadi salah satu penentu harmonisnya suatu hubungan.
Itu sebabnya, sejak awal kita harus selektif dalam memilih calon pasangan untuk dijadikan suami atau istri.
Beberapa orang mungkin memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan, salah satunya fisik.
Namun salahkah jika kita melihat calon pasangan dari fisiknya?
Baca juga: Bagaimana Mengetahui Keimanan Seseorang? Ustaz Adi Hidayat Beri Tahu 3 Cara Ini
Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kunci Agar Dimudahkan dalam Segala Urusan
Dikutip dari tayangan Youtube Khalid Basalamah Official, Ustaz Khalid Basalamah menjawab tentang hal itu.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan tidak salah.
"Tentu saja tidak salah. Yang salah jika mendahulukan kecantikan daripada agama. Karena cantik itu relatif." ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Kita boleh menggabungkan antara agama dengan kecantikan atau ketampanan, jika Allah memberikannya maka Alhamdulillah.
Namun jika mendahulukan kecantikan dan agamanya dibiarkan, itu tidak boleh.
Nantinya, jika sudah menikah apalagi jika sudah berjalan sekian tahun, rasa cinta justru muncul dari muamalah yang baik dan itu terjadi dari wanita mu'minah.
Baca juga: Ustaz Syafiq Riza Basalamah Jelaskan Larangan Berbuat Zalim Kepada Orang yang Lemah
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Wanita Menikah Tanpa Wali? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Mungkin ada wanita yang tidak terlalu cantik tapi akan Allah buat cantik di depan suaminya.
Bisa karena akhlaknya, ibadahnya hingga kebaikannya.
Namun ada juga wanita yang cantiknya luar biasa tapi jadi jelek di depan suaminya karena mulutnya kasar, jauh dari ibadah sehingga jadi jelek di depan suami.
Tapi jika dipertemukan antara agama dengan kecantikan maka harus bersyukur.
"Apabila dihadapkan dengan pilihan yang satu cantik tidak beragama dan satu biasa saja tapi beragama, maka dahulukan yang beragama." tutup Ustaz Khalid Basalamah.
(*)
