Gempa Guncang Pasaman Barat
530 Pengungsi Gempa Pasaman Barat Masih Bertahan di Posko Utama Halaman Kantor Bupati
Bagian Posko dan Data Bencana Kabupaten Pasaman Barat, Afrizal Azhar mengatakan, jumlah tersebut dihimpun pihaknya pertanggal 8 Maret 2022 pagi.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT- Sebanyak 530 orang pengungsi gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat masih bertahan di di posko utama halaman kantor bupati.
Bagian Posko dan Data Bencana Kabupaten Pasaman Barat, Afrizal Azhar mengatakan, jumlah tersebut dihimpun pihaknya pertanggal 8 Maret 2022 pagi.
Pasca gempa bumi berkekuatan M 6,1 pada Jumat (25/2/2022) lalu, total pengungsi di halaman kantor Bupati Pasaman Barat itu pada awalnya ialah sekira 3.500-an orang.
Baca juga: Siswa Korban Gempa di Pasaman Barat akan Belajar di Tenda, Didirikan di Halaman Sekolah yang Rusak
Baca juga: Disdikbud Pasaman Barat Beri Trauma Healing ke Siswa di Timbo Abu, Berangkat Pakai Sepeda Motor
Jumlah tersebut kata dia, dihitung berdasarkan sebaran pembagian nasi kepada para pengungsi.
Berkurangnya jumlah pengungsi di posko utama ini karena sudah banyak di antara mereka yang pulang ke rumah.
Sebagian lagi ada yang pulang ke rumah saudaranya.
"Sudah banyak pengungsi yang pulang, baik itu kembali ke rumah, atau ke rumah saudaranya masing-masing," ujar Afrizal kepada wartawan, Selasa (8/3/2022) sore.
Ia mengatakan, pasca gempa bumi, jumlah pengungsi terus turun hingga saat ini.
"Dari total semua pengungsi yang tercatat terkonsentrasi di Nagari Kajai di Jorong Timbu Abu. Di sana yang kerusakannya paling berat," lanjut dia.
Ia menjelaskan, bahwa data pengungsi utamanya di halaman Kantor Bupati masih fluktuatif, dan dapat berubah sewaktu-waktu.
"Nanti datanya akan kami update kembali pada malam hari sekira pukul 19.00 WIB," ujar Afrizal.
Siswa Segera PTM
Pasca masa tanggap darurat tanggal 10 Maret 2022 di Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kecamatan Talamau akan mulai dilaksanakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasaman Barat, Agusli.
Agusli mengatakan, hampir 100 persen sekolah di Kecamatan Talamau diketahui mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Baca juga: Disdikbud Pasaman Barat Beri Trauma Healing ke Siswa di Timbo Abu, Berangkat Pakai Sepeda Motor
Baca juga: Update Kerusakan Sekolah Pasca Gempa di Pasaman Barat: 20 SD, 3 TK/ Paud, 4 SMP, Mengalami Kerusakan
Oleh karena kondisi bangunan sekolah yang rusak, rencananya PTM dilaksanakan di tenda-tenda pembelajaran yang akan disediakan.
"Kami sudah meminta pengadaan tenda sebanyak 26 unit ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), nantinya akan diletakkan di halaman sekolah yang rusak," kata Agusli kepada wartawan, Senin (7/3/2022).
Rencananya kata dia, pengajuan permohonan pengadaan tenda itu sudah di pihaknya ke Kemendikbud, dan akan tiba pada hari Selasa (8/3/2022) atau Rabu (9/3/2022).
"Sekarang juga sudah ada yang terpasang empat buah tenda dari Kemendikbud melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di beberapa lokasi, seperti di SD 26 Timbo Abu, dan tempat lainnya,"
Jadi, kata dia, PTM akan dilaksanakan pasca masa tanggap darurat, menimbang kesiapan tenda yang dijanjikan oleh Kemendikbud melalui LPMP
Ia mengatakan, jikapun masa tanggap darurat diperpanjang, pihaknya telah mempersiapkan pembelajaran di masa darurat.
Diketahui sebelumnya, sebanyak 27 bangunan sekolah di daerahnya mengalami kerusakan pasca gempa M 6,1 Jumat (25/2/2022) lalu.
"Data terakhir, setelah kami gabungkan dengan data pusat bencana, ada 27 bangunan sekolah di Pasbar yang rusak sedang hingga rusak berat," ujar Agusli.
Ia menguraikan, dari 27 bangunan sekolah yang rusak, 20 unit diantaranya ialah bangunan sekolah dasar (SD), 3 TK/ PAUD, dan 4 sekolah menengah pertama (SMP).
Di antara semua sekolah yang rusak, kata dia, sebagian besar ialah sekolah yang berada di Kecamatan Talamau.
Hasil pendataan, kata dia, hampir 100 persen sekolah terdampak, dan mengalami kerusakan sedang hingga berat di Kecamatan Talamau. (*)