Ketua DPRD Sumbar Apresiasi Kepedulian Relawan untuk Gempa Pasbar dan Pasaman
"Kami sangat mengapresiasi kehadiran para relawan di lokasi kejadian, mereka datang tanpa disuruh dan dikomandoi namun jumlahnya banyak
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi apresiasi kepedulian relawan yang hadir di tengah korban gempa di Pasaman Barat dan Pasaman.
Para relawan ini menurut Supardi patut diapresiasi melihat ketulusan dengan tuntunan kemanusiaan hadir untuk membantu korban gempa yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) lalu.
"Kami sangat mengapresiasi kehadiran para relawan di lokasi kejadian, mereka datang tanpa disuruh dan dikomandoi namun jumlahnya banyak," katanya Jumat (4/3/2022).
Baca juga: BESOK Wilayah Sumatera Barat Berpotensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Baca juga: Sidang Paripurna DPRD Sumbar Diskors hingga Senin, Supardi: Sidang Kali Ini Debatable
Para relawan ini kata Supardi tidak hanya berasal dari Sumbar, bahkan ada relawan yang datang dari luar Provinsi Sumbar.
Ia juga memaparkan bahwa kondisi saat ini BNPB dan BPBD juga sudah bisa menjangkau hampir seluruh lokasi yang terdampak goncangan berkekuatan 6.1 ER tersebut.
Supardi mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Pasaman Barat dan Pasaman kemarin merupakan sebuah pelajaran berharga untuk seluruh masyarakat Sumbar.
"Melalui gempa tersebut, seluruh masyarakat harus sadar bahwa Sumbar ini adalah provinsi yang rawan bencana seperti gempa bumi," katanya.
Sepengetahuannya gempa yang mengguncang Pasaman tersebut berasal dari patahan Semangko, patahan ini menurut dokumen BNPB yang ia pahami tidak hanya berada di Pasaman.
"Solok Raya itu penuh dengan patahan Semangko dan beberapa tempat lainnya, sehingga tentu kita perlu mewaspadai," bebernya.
Baca juga: Biasanya Harga Cabai Merah Naik Jelang Ramadan, Pedagang di Padang: Kali Ini karena Stok Kurang
Terlebih gempa yang terjadi akibat patahan Semangko ini menurutnya lebih berbahaya dan memakan korban dibandingkan jenis gempa laut.
Sehingga ia berharap pada Pemprov Sumbar untuk bisa mengkaji ulang, agar bisa menyesuaikan dengan kondisi daerah Sumbar yang rawan bencana.
"Artinya di tempat yang rawan bencana tersebut, seharusnya tidak dijadikan tempat pemukiman yang padat," bebernya.
Pembangunan infrastruktur juga harus diperhatikan agar tidak dibangun ditempat yang rawan bencana.
"Kami mengingatkan pada gubernur, melalui gempa Pasaman Barat lalu. Sumbar adalah daerah yang rawan bencana jangan lupa," tutupnya.(*)