Gempa Guncang Pasaman Barat
BMKG Minta Warga Tak Panik, Gempa Susulan di Pasaman Barat Masih Ada tapi Kekuatannya Makin Lemah
"Menurut monitoring kami, perkembangannya (gempa bumi) sudah semakin melemah, Insyaallah akan segera stabil," sebutnya, Selasa (1/3/2022).
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nasional Dwikorita Karnawati menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik lagi tentang persoalan gempa bumi, Selasa (1/3/2022).
Hal ini ia sampaikan mengacu pada gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022) lalu dengan kekuatan 6.1 SR.
Akibat gempa itu diketahui ada banyak fasilitas umum dan rumah warga rusak serta saat ini masih ada puluhan ribu warga di tenda pengungsian.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Pergerakan Patahan di Sumbar, Siapkan Tata Ruang& Standar Bangunan Tahan Gempa
Baca juga: Gempa Pasaman Barat Berasal dari Segmen Baru, BMKG: Kami Sebut Segmen Talamau
Selain itu juga tercatat ada sebanyak 184 kali gempa susulan pasca gempa tersebut berdasarkan data BMKG Padang Panjang pukul 12.00 WIB Selasa (1/3/2022).
Kendati demikian untuk saat ini Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat agar tidak panik lagi.
"Menurut monitoring kami, perkembangannya (gempa bumi) sudah semakin melemah, Insyaallah akan segera stabil," sebutnya, Selasa (1/3/2022).
Pihaknya memang masih melihat ada kemungkinan terjadi gempa susulan, namun kekuatannya semakin melemah.
Sehingga bagi masyarakat yang rumahnya masih layak dihuni sudah bisa kembali ke rumah.
"Kalau masyarakat melihat rumahnya masih layak dan kokoh untuk dihuni bisa kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.
Baca juga: BMKG Sudah Catat Ada 184 Gempa Susulan di Pasaman Barat hingga Hari Ini
Baca juga: Seorang Relawan Gempa Pasaman Barat asal Kota Padang Meninggal Dunia di Rumah Sakit Yarsi
Lalu untuk masyarakat yang bermukim di sekitar sungai yang airnya mengalir dari puncak gunung Talamau, terutama dalam radius 200 meter dari tepi sungai diharapkan untuk menyingkir terlebih dahulu.
"Apalagi saat terjadi hujan dari arah hulu, mohon bagi masyarakat untuk tidak berada di tepi sungai dalam radius 200 meter," sebutnya.
Menurutnya masyarakat saat ini harus mewaspadai potensi bencana banjir bandang. (*)