Gempa Guncang Pasaman Barat
Alami Sesak Nafas di Pengungsian, Seorang Ibu Hamil di Larikan ke RSU Yarsi Pasaman Barat
Seorang ibu hamil di tempat pengungsian Kantor Bupati Pasaman Barat dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (26/2/2022). Ia merupakan salah seorang pengungsi
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG COM, PASAMAN BARAT - Seorang ibu hamil di tempat pengungsian Kantor Bupati Pasaman Barat dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (26/2/2022).
Ia merupakan salah seorang pengungsi bernama Masrianti yang berusia 45 tahun.
Sebelumnya, Masrianti sempat dirawat oleh petugas medis di posko kesehatan karena mengeluh sesak nafas.
Baca juga: Akibat Gempa, Ada 4 Orang Meninggal Dunia di Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Satu Orang Ibu Hamil
Baca juga: 6 Orang Hilang Akibat Gempa dan Longsor di Nagari Malampah Kabupaten Pasaman
Budi Putra, perawat yang menanganinya mengatakan, Masrianti dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Yarsi agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ia menuturkan, Masrianti sudah dirawat di posko kesehatan selama tiga jam lebih namun kondisinya kian memburuk.
"Di sini sudah kita pasangkan oksigen karena sesak nafasnya terus memburuk kita rujuk ke rumah sakit," ujarnya kepada TribunPadang.com.
Baca juga: Masjid Raya Kajai Pasaman Barat Ambruk Diguncang Gempa, Seorang Perempuan Paruh Baya Tertimpa
Baca juga: Update Kondisi Kecamatan Talamau Pasca Gempa, Sempat Diguyur Hujan, Membutuhkan Pasokan Makanan
Budi menyebut, selain mengalami sesak nafas, Masrianti juga mengalami hipotensi atau tekanan darah lemah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kata Budi, Masrianti memang memiliki penyakit bawaan.
"Dia ada riwayat dyspepsia juga," ucapnya.
Baca juga: Kabupaten Limapuluh Kota Terdampak Gempa Pasaman Barat, Ada Masjid, Kantor KUA dan 14 Rumah Rusak
Baca juga: Update Gempa Pasaman Barat: Ratusan Warga Mengungsi di Halaman Kantor Bupati, Ada 2 Tenda Didirikan
Diketahui, petugas mendirikan dua pos kesehatan di tempat pengungsian di Kantor Bupati Pasaman Barat.
Posko kesehatan itu didirikan tepat dekat tenda pengungsian warga.
Pantauan TribunPadang.com, satu posko terlihat didirikan oleh pihak kepolisian dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Baca juga: Gempa Pasaman Barat Dapat Picu Gunung Talamau Aktif Lagi? Ini Penjelasan Ahli Geologi Indonesia
Baca juga: Viral Aksi Lempar Batu ke Rumah Dinas Wali Kota Padang, Dua Remaja Diserahkan ke Polresta
Satu posko lagi didirikan oleh Rumah Sakit Semen Padang.
Sejak didirikan pada pukul 09.00 WIB tadi, ratusan warga sudah mengecek kesehatan.
Berdasarkan keterangan perawat di posko, rata-rata pengungsi mengalami kelelahan, flu dan batuk ringan, demam hingga trauma.
Baca juga: Korem 032/Wirabraja Terjunkan Pasukan Siaga Ke Pasaman Barat, 100 Personel, 4 Truk, dan 1 Ambulans
Baca juga: Kapolri Instruksikan Jajaran Gerak Cepat, Bantu Warga Korban Gempa Pasaman Barat, Sumbar
Sebelumya diberitakan, gempa mengguncang wilayah Sumbat pada Jumat (24/2/2022) kemarin.
Gempa berkekuatan besar dirasakan dua kali, yaitu Magnitudo 5,2 pada pukul 08.35 WIB dan 6,2 empat menit setelahnya.
Setidaknya, akibat gempa ini tercatat 10 ribu lebih warga yang terdampak. (*)