Kabupaten Sijunjung
Pedagang Tahu dan Tempe Pasar Sijunjung, Kurangi Isi Jualan, Dampak Modal Tinggi
Pedagang Pasar Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), mengurangi isi tahu dan tempe yang dijual akibat harga modal yang tinggi.
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pedagang Pasar Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), mengurangi isi tahu dan tempe yang dijual akibat harga modal yang tinggi.
"Hal tersebut kami lakukan, untuk mensiasati harga modal yang tinggi," ujar Santi, pedagang tahu dan tempe di Pasar Sijunjung, Kamis (24/2/2022).
Santi menjelaskan, untuk tahu yang biasanya satu kantong berisi 10 potong tahu, sekarang hanya di isi 8 potong.
Sementara, untuk tempe yang biasanya berat satunya 4 ons, sekarang 3,5 ons.
"Jika harga yang kami naikan, maka penjualan akan turun drastis, masyarakat tidak akan membeli tahu atau tempe," ungkap Santi.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Pariaman Masih Bertahan di Rp130.000 per Kg, Pedagang: Sejak 3 Bulan yang Lalu

• Harga Kedelai Melonjak, Pedagang Tahu dan Tempe Pasar Sijunjung Tetap Jualan walau Untung Tipis
Kata Santi, dengan mengurangi jumlah itu saja, penjualan sudah sangat menurun, karena konsumen mengeluh.
"Kalau tidak seperti itu, untung uang kami dapatkan sangat tipis, tidak sesuai dengan harga modal yang tinggi," tutur Santi.
Santi yang juga memproduksi tempe, menyebut sebelumnya membuat tempe 3 karung kedelai, tetapi kini hanya 2 karung kedelai.
"Produksi juga dikurangi, karena memang sedikit masyarakat yang membeli tahu atau tempe," bebernya.
Diketahui, harga kacang kedelai yang menjadi bahan pokok dari tahu dan tempe melonjak tinggi, dari Rp 470 ribu menjadi Rp 640 ribu per karung isi 50 kilogram/Kg.(TribunPadang.com/Muhammad Hafiz Ibnu Marsal)