Curhat Pedagang di Pariaman jika Tak Ada Minyak Goreng, Ade: Dampaknya Saya Tidak Bisa Jualan

Pedagang di Kota Pariaman mengaku kewalahan dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Seorang pedagang tahu brontak di Pariaman, Ade (kanan) saat diwawancarai wartawan pada, Senin (21/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Pedagang di Kota Pariaman mengaku kewalahan dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.

Hal itu dirasakan oleh pedagang tahu brontak di terminal lama Kota Pariaman, Ade (28).

Setiap harinya ia butuh minimal 4 liter minyak goreng untuk berjualan.

"Minyak goreng adalah salah satu bahan terpenting, jadi kalau seandainya memang minyak goreng sama sekali tidak beredar, dampaknya saya tak bisa jualan," kata Ade saat diwawancarai wartawan pada, Senin (21/2/2022). 

Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Pariaman Langka, Pedagang: Sudah Dua Pekan

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang Pasar Raya Padang: Sekarang Stok Sedikit, Harga tak Menentu

Baca juga: Kadis Perdagangan Kota Padang Imbau Masyarakat Beli Minyak Goreng Secukupnya, Jangan Menimbun


Saat ini, kata dia, beruntung masih ada beberapa supermarket yang punya stok minyak goreng.

Namun, jumlah minyak goreng yang dibeli juga dibatasi, setiap orang hanya dapat jatah dua liter.

"Untuk mengakalinya, saya minta bantuan teman. Kadang saya bawa teman dua orang, jadi setidaknya saya bisa dapat enam liter."

"Ya, mau gimana lagi, kalau tidak bawa teman untuk dapat lebih minyak goreng, tentu saya susah untuk jualan," kata Ade.

Ia membeli minyak kemasan ke supermarket lantaran sulitnya mencari minyak goreng di pasar tradisional.

"Biasanya beli di pasar, kalau tidak ada baru supermarket," imbuhnya.

Ia mengatakan, setidaknya, kelangkaan minyak goreng di Pariaman sudah dua pekan.

Selain itu, ia menuturkan bahwa harga minyak goreng yang ia beli dari Supermarket di Pariaman seharga Rp36 ribu per dua liternya.

Ade mengungkapkan, salah seorang temannya yang berjualan ayam goreng di Limau Puruik Pariaman harus berhenti jualan untuk sementara waktu.

Alasannya, harga ayam potong yang cenderung mahal dari biasanya, kelangkaan minyak goreng, dan mahalnya harga.

Baca juga: Habiskan 16 Liter Sehari, Pedagang Gorengan di Sijunjung Akui Susah Dapat Minyak Goreng di Pasaran

Sementara itu, pedagang gorengan di Kampung Belacan Kota Pariaman Aziz (25) juga merasakan kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Namun, beruntung kata dia, ia dan rekan-rekannya sudah duluan membeli stok minyak goreng akhir Januari 2022 lalu.

"Hingga saat ini stok minyak goreng masih ada, saat itu kami beli minyak goreng kiloan cukup banyak," ucap Aziz. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved