Kabupaten Sijunjung
Pemkab Sijunjung Launching Eco Print, Ketua PKK Nedia Guspardi: Eco Print Termurah dari Lainnya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung Sumatera Barat (Sumbar), melakukan lounching produk unggulan dari UMKM Sijunjung yaitu Eco Print, pada Festiva
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Muhammad Hafiz Ibnu Marsal
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung Sumatera Barat (Sumbar), melakukan launching produk unggulan dari UMKM Sijunjung yaitu Eco Print, pada Festival Lasek Manih IV, Jumat (18/2/2022).
Diketahui, Eco Print merupakan teknik mengolah kain menggunakan dedaunan alami, yang mana nantinya kain tersebut akan terbentuk pola Sesuai dengan pola daun yang digunakan.
Ketua PKK Kabupaten Sijunjung, Nedia Guspardi menyebut Eco Print nantinya bisa menjadi icon dari Kabupaten Sijunjung.
Baca juga: Festival Lansek Manih IV di Sijunjung Resmi Dibuka, Ada Pameran serta Launching Produk, dan Program
Baca juga: Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Sijunjung, Agenda HUT ke-73 Daerah, Dihadiri Sederet Tokoh
"Eco Print, menggunakan dedauan yang ada di Sijunjung, yang mana proses pembuatannya tidak ada menggunakan pewarna lain selain tumbuhan," ujarnya kepada TribunPadang.com, Jumat (18/2/2022).
Ia menjelaskan, Eco Print juga ada di daerah lain, tetapi yang menjadi pembeda dengan Eco Print Sijunjung yaitu dari dedaunannya ada yang tidak terdapat di daerah lain.
Istri Bupati Sijunjung itu menyebut, produk Eco Print Sijunjung merupakan yang termurah dari yang lainnya.
Baca juga: Cara Pasang Twibbon Hari Jadi Sijunjung 2022 di Handphone, Langsung Pasang Foto
Baca juga: 4 Rumah dan 3 Motor Hangus Terbakar di Asrama Polisi Muaro Sijunjung, 3 Mobil Pemadam Dikerahkan
"Ditempat lain di Sumbar, untuk produk Eco Print berupa jilbab mereka bisa menjual lebih dari 100 ribu rupiah, tetapi kita disini hanya 75 ribu rupiah," ungkap Ketua PKK Kabupaten Sijunjung itu.
Ia menambahkan, untuk kain biasa Eco Print Sijunjung bisa diperoleh dengan harga 120 ribu rupiah dan untuk kain sutra seharga 300 ribu rupiah.
"Kami berharap kedepannya, kembali lahir masyarakat Sijunjung yang memiliki jiwa enterpreneur, seperti warga yang menjadi penggerak Eco Print itu," sebutnya.
Kata Nedia Guspardi, pemasaran Eco Print Sijunjung sudah dilakukan secara online dan offline.
Baca juga: 5 Warga Kabupaten Sijunjung Positif Covid-19, Satu Orang Dinyatakan Sembuh
Baca juga: Populer Sumbar: Banjir Bandang di Pasaman, Festival Lansek Manih Sijunjung, Vaksinasi Murid Pariaman
"Untuk pemasaran online kami lakukan melalui Instagram dan Facebook, semntara untuk offline kami akan pasarkan di setiap bazar yang ada di daerah Sumbar," tutupnya.
Terpantau TribunPadang.com, para Istri dari unsur Forkopimda Sijunjung, turut mempromosikan Eco Print dengan melakukan fashion show menggunakan pakaian yang menggunakan bahan dari Eco Print Sijunjung pada launching tersebut. (*)