Banjir Bandang Pasaman
Jumlah Rumah Terdampak Banjir di Pasaman Bertambah, Total Ada 117 Rumah dan 3 Jembatan Ambruk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman terus memutakhirkan data warga terdampak banjir bandang di Jorong Lundar
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
Laporan wartawan TribunPadang.com: Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman terus memutakhirkan data warga terdampak banjir bandang di Jorong Lundar, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat (15/2/2022).
Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Alim Bazar mengatakan, hingga saat ini pihaknya mencatat sebanyak 117 rumah yang terdampak banjir.
Baca juga: Update Banjir Bandang Pasaman: Petugas dan Warga Bersihkan Material Banjir, Angkut Pakai Alat Berat
Baca juga: Populer Sumbar: Banjir Bandang di Pasaman, Festival Lansek Manih Sijunjung, Vaksinasi Murid Pariaman
"Ini data sementara kita dan ini kemungkinan akan bertambah lagi, karena kita masih melakukan pendataan di lokasi," ujarnya ketika dihubungi TribunPadang.com, Selasa (15/2/2022).
Ia merinci, dari 117 rumah itu, sebanyak 79 rumah mengalami kerusakan ringan, 30 rumah rusak sedang dan 11 rumah mengalami kerusakan berat.
Baca juga: BPBD Sumbar akan Bawa Selimut, Sarung, dan Alas Tidur untuk Korban Banjir Bandang Pasaman
• Update Banjir Bandang Pasaman, Warga Sudah Kembali ke Rumah, Sempat Mengungsi ke Tempat Tinggi
Menurut penuturannya, rata-rata rumah warga dibanjiri lumpur dan pasir sedimen yang dibawa oleh air bah saat banjir.
Rumah yang rusak berat diduga karena dihantam kayu-kayu berukuran besar dan tidak sanggup penahanan kuatnya arus sungai.
Sementara, total warga yang terdampak pihaknya belum dapat memastikan. Dari data sementara, ada ratusan warga yang terdampak.
Baca juga: Wali Nagari: SAR dan BPBD Sisir Sungai, Sejauh 15 KM, Korban Hanyut di Padang Pariaman, Masih Nihil
Baca juga: Pencarian Petani Dilaporkan Hanyut di Padang Pariaman Dilanjutkan Pagi Ini, BPBD Bawa 2 Perahu Karet
"Sampai sekarang kita masih fokus membersihkan material ini, kita pakai alat berat dan juga dump truk untuk mengangkutnya," terang Alim.
Selain rumah warga, dari hasil pendataan ulang terdapat tiga jembatan penghubung yang ambruk diterjang banjir.
Sebelumya, ada dua jembatan yang hancur.
Kemudian juga ada puluhan hektare lahan pertanian dan perkebunan warga yang turut disapu air sehingga menyebabkan gagal panen dan digarap.
Baca juga: Pasar Nagari di Lundar Pasaman Diterjang Banjir, Digenangi Lumpur dan Sampah Kayu Berserakan
Baca juga: Update Banjir Bandang Pasaman : Galodo Luluh Lantakan Pasar Lundar dan Terjang 2 Jembatan Penghubung
Sebelumya diberitakan, banjir ini menerjang pemukiman penduduk pada Minggu (13/2/2022) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB.
Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah setempat sehingga debit air sungai yang berada dekat pemukiman penduduk meningkat drastis.
Akibat tak tertampung, akhirnya air sungai meluap ke pemukiman penduduk.
Berdasarkan data sementara dari dari BPBD, ada sekitar 50 warga yang terdampak.
Selain itu, dua jembatan rusak, pasar nagari porak-poranda, dan merendam fasilitas umum lainnya yang berada di sana.
BPBD menaksir kerugiannya mencapai Rp5 miliar. (*)