Cerita Pembuat Kapal Nelayan di Pariaman, Puluhan Tahun Masih Setia dengan Profesi
Pembuat kapal nelayan di Pariaman masih setia menekuni profesinya. Sejak 35 tahun lalu, Rudi (46) merintis usaha pembuatan kapal.
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pembuat kapal nelayan di Pariaman masih setia menekuni profesinya.
Sejak 35 tahun lalu, Rudi (46) merintis usaha pembuatan kapal. Ia belajar membuat kapal dari orangtuanya.
Sampai sekarang usaha itu terus ditekuni warga desa Naras I, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) ini.
Rudi yang juga Ketua kelompok Nelayan Gabuo, Desa Naras 1, mengatakan dirinya membuat kapal ini meneruskan usaha orang tua.
"Sejak kecil, saya sudah diajarkan membuat kapal oleh orang tua saya," ucapnya.
Dalam proses pembuatan kapal, Rudi selalu berupaya menjaga kualitas sehingga pelanggan tidak kecewa menggunakan perahu buatannya.
"Mulai dari pemilihan kayu yang kuat dan bagus, sampai membuat kapal dengan berbagai ukuran yang bisa awet dan tahan lama," tambahnya.
Rudi menjelaskan untuk 1 kapal jaring ukuran 5 meter, dapat ia jual seharga Rp12 juta, kalau kapal pancing panjang 8 meter, dijual dengan harga Rp13,5 juta, itu diluar cat.
Khusus untuk kapal payang panjang 10 meter, dijual dengan anggaran Rp30 juta lengkap, sudah di cat dengan kualitas yang bagus dan tahan lama.
Dalam setahun, ia bisa membuat 3 buah kapal pesanan dari nelayan, baik Kota Pariaman maupun Kabupaten Padang Pariaman.
"Akan tetapi sejak pandemi permintaan pembuatan kapal jauh berkurang, terkadang hanya 1 buah kapal, bahkan tidak ada pesanan, hanya renovasi kapal saja," ungkapnya.
Untuk renovasi kapal, bisa ia kerjakan selama 3 sampai 5 hari, tergantung jenis kapalnya, mulai dari harga Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta, tergantung jenis kapal dan kerusakannya.
"Karena sepinya pesanan kapal saat ini malam harinya saya berjualan minuman Teh Talua (Teh Telur) di kedai sendiri," tukasnya.
Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Pariaman, Kadiskes: Kami Bertanggung Jawab Bila Ada Murid Sakit
Baca juga: 5 Sekolah di Kota Pariaman yang Dapat Jatah Rehab Dana Alokasi Khusus 2022, Ada 3 SD dan 2 SMP
Sekretaris Daerah Kota Pariaman Yota Balad sempat meninjau pembangunan Kapal Nelayan ini, disela gotong royong pembangunan jalan baru di Desa Naras I, Kamis (10/2/2022).
"Selama ini, kita mendengar hanya di Pesisir Selatan saja yang bisa membuat Kapal, Ternyata ada warga kita yang juga bisa membuat Kapal, dan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu, dan hasilnyapun sangat bagus," ujarnya.