Harga Minyak Goreng di Padang
Harga Minyak Goreng di Padang Stabil, Masih Selisih HET: Pedagang Keluhkan Harga dari Distributor
Meski sudah hampir satu pekan kebijakan Harga Enceran Tertinggi (HET) minyak goreng berlaku, pedagang pasar raya masih jual dengan harga lama.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
"Kalau saat tinggi stok banyak, Kalau harga rendah stock sedikit," ujar Pedagang Pasar Raya Wati (52).
Tidak tanggung-tanggung menurut Wati para pedagang di kawasan Pasar Raya Padang harus berkeliling untuk mendapatkan stok minyak goreng.
Kalau adapun banyak distributor yang membatasi pemebeliannya. Sehingga pedagang tidak bisa memiliki banyak stok minyak goreng kemasan.
"Di beberapa distributor pembelian dibatasi, biasanya hanya satu karton dengan syarat menunjukan KTP," ucapnya.
Saat ini Wati mengaku untuk minyak goreng kemasan di tokonya hanya tersisa 15 karton. Minyak goreng yang tersisa itu masih didapat Wati dengan harga lama.
Seperti minyak goreng merek Bimoli dan Sunco Rp 20-21 ribu per liter. Hanya minyak goreng merek Sari Murni yang didapati Wati dengan harga baru dan ia jual Rp 15 ribu per liter.
"Kalau stock lama ada, tapi tidak ada yang beli karena harganya tinggi. Paling yang ada putarannya merek Sari Murni namun harganya juga belum sesuai ketentuan," katanya.
Kendati demikian memang merek Sari Murni yang baru didapat Wati dengan harga lebih murah dari distributor. Menjual minyak Goreng Kemasan merek Sari Murni Wati mengaku hanya mengambil untuk Rp 500 per liter.
Hal serupa juga terjadi di minyak goreng curah, stocknya juga sedikit. Wati yang biasanya membeli 10 dirigen untuk dihabiskan 3 hari. Semenjak HET berlaku hanya bisa mendapatkan 2 dirigen ukuran 50 Kilo belakangan ini.
"Minyak goreng curah apalagi sekarang susah juga mencarinya, adapun harganya Rp 12.500 per kilo. Saya jual Rp 14 ribu per kilo," jelasnya.
Baginya sekarang Agara stok bisa kembali normal pemerintah harus mencarikan solusi terbaik.
Ia berujar sebaiknya pemerintah mengecek para distributor baik minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah yang ada di Kota Padang.
Selain persoalan stock yang sedikit Wati juga berharap agar harga dari distributor juga bisa di bawah harga yang ditentukan pemerintah supaya pedagang bisa menjual sesuai HET minyak goreng yang berlaku.(TribunPadang.com/Rahmat Panji)