Sumatera Barat
Kemenag dan Anggota DPRD Sumbar Buktikan Warga Minang Toleran, Berprinsip Saling Hormat, dan Hargai
Sejauh ini Sumatera Barat dihuni oleh beraneka ragam suku, bahasa, agama dan beragam latar belakang.
Sumatera Barat menjadi salah satu pilot project dan role model toleransi yang baik untuk Indonesia.
“Untuk tahun 2021 kemarin Kementerian Agama Sumatra Barat telah melakukan FGD (Focus Group Discussin) bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan terkait tahun toleransi ini."
"Dilanjutkan dengan sosialisasi moderasi beragama bagi tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan Bhabin Kamtibmas,” terang Kabag Irwan.
Hal ini juga didukung Komisi V DPRD Sumbar, Mochlasin yang juga dinobatkan sebagai pembicara dalam program ini bahwa masyarakat Minang ini bersifat terbuka.
Anggota dewan yang berasal dari Jawa Timur (Jatim) ini juga bangga, dan mengapresiasi kehidupan masyarakat di Sumatera Barat.
“Saya setuju dengan apa yang disampaikan pak Irwan bahwa bicara toleransi di Sumatra suatu hal yang luar biasa."
"Sebagaimana tradisi dan ciri khas masyarakat Minangkabau itu merantau dan berdagang."
"Modalnya adalah pandai berkawan dan pandai bersahabat sehingga tidak ada sikap yang memilah-milah. Inilah kunci sukses kita sebagai masyarakat perantau,” ungkapnya.
Dari sisi lain ia menilai bahwa masyarakat minang itu terbuka. Dalam menilai sesuatu, standarnya itu objektif yaitu nilai.
Masyarakat Minang dalam menilai sesuatu basiknya tidak melulu berbicara masalah agama. Intinya adalah nilai kejujuran, sportifitas, kapasitas kemampuan, inetgritas dan sebagainya.
“Maka siapapun tidak sejalan dengan nilai nilai kejujuran, disiplin, sportifitas apalagi nilai moral, itu otomatis menjadi catatan yang sangat kuat bagi masyarakat Minang."
"Dengan nilai-nilai inilah masyarakat Minang mampu merangkul siapapun, dimana pun ia berada selalu secara personal mendapat posisi,” ungkap Mochlasin.
Dialog yang berlangsung kurang lebih satu jam bersama pemirsa RRI Pro 1 Padang ini dipandu host Tito dan Cut Tia dengan mengusung tema Perkokoh Toleransi Beragama di Tengah Omicron. (*/rls/Humas)