Varian Omicron di Sumbar

Omicron Masuk Sumbar, Epidemiolog Tekankan Pentingnya Sense of Emergency Kepala Daerah

Hingga saat ini belum diketahui kasus pertama berasal dari mana dan pemerintah tengah melakukan penelusuran kasus.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Ist
Tangkapan layar Pakar Epidemiologi Unand Defriman Djafri saat jumpa pers online bersama IJTI Sumbar baru-baru ini. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Varian baru Covid-19 Omicron diduga telah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar). 

Hingga saat ini belum diketahui kasus pertama berasal dari mana dan pemerintah tengah melakukan penelusuran kasus.

Masuknya Omicron ke Sumbar ditanggapi ahli epidemiolog Unand Defriman Djafri.

Baca juga: Kasus Varian Omicron Belum Terdeteksi di Pariaman, Dinkes Ingatkan Masyarakat Patuh Prokes

Baca juga: Omicron Masuk Sumbar, Gubernur dan Beberapa OPD Kunker ke Jawa Tengah, Jajaki Kerja Sama

Ia menekankan pentingnya penanganan pasien Covid-19 dengan prinsip rasa darurat atau "sense of emergency".

Selain itu kewaspadaan dilakukan dengan deteksi secara dini,  pelacakan masif yang diikuti isolasi yang terpusat dibawah pengawasan dalam rangka pengendalian. 

"Strategi pengendalian itu sama saja tidak ada yang berubah, yang terpenting kepedulian dan sense of emergency kepala daerah dan perangkatnya," kata Defriman Djafri, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, kepala daerah dan perangkatnya harus tetap konsisten melakukan yang terbaik dalam upaya pengendalian dan keselamatan masyarakat.

Untuk masyarakat, ia mengimbau tetaplah mematuhi prokes dalam setiap aktivitas, dan dapatkan vaksinasi sesegera mungkin.

Baca juga: Omicron Diduga Masuk Sumbar, Pemprov Sumbar Terus Waspada Lakukan Tracking, Tracing dan Isolasi

"Jika booster telah tersedia agar disegerakan, jangan ada keragu-raguan lagi terhadap vaksin, ini ikhtiar untuk memproteksi diri dan melindungi keluarga dan orang lain," tutup Defriman Djafri. 

Virus corona varian omicron terdeteksi telah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (27/1/2022).

Hal itu setelah Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand) Padang melakukan pengujian terhadap 31 sampel.

Dari 31 sampel tersebut, 15 sampel terdeteksi probable Omicron.

Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Sumbar, Ada 187 Tempat Tidur di Asrama Haji untuk Tempat Isolasi

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Sumbar, Asrama Haji Padang Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi.

"Ya, ada probable Omicron, " ujar Arry.

Namun, di tengah masuknya Omicron ke Sumbar, Gubernur dan pejabat terkait tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.

Baca juga: Krisis Pemain Hantui Arema FC Jelang Lawan Persipura, Dipanggil PSSI hingga Karantina Gegara Corona

Baca juga: Berita Populer Sumbar: Corona Sumbar, Kebakaran di Payakumbuh, Nelayan Hilang di Pasaman Barat

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar hingga 21 Januari 2022 Pagi: Tambah 2 Kasus Baru Positif Covid-19

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Provinsi Sumbar, Hefdi mengakui hal tersebut.

"Iya Gubernur Sumbar ke Jawa Tengah bersama beberapa OPD, saya juga di sini (Jawa Tengah)," kata Hefdi.

Dia menyebut kunjungan kerja untuk menjajaki kerja sama.

"Kami baru bertemu Gubernur Jawa Tengah, sedang persentasi, besok pagi rencananya akan kembali ke Sumbar," ujar Hefdi.  

Siapkan Asrama Haji

Sebanyak 187 tempat tidur disiapkan di Asrama Haji Padang yang menjadi tempat isolasi mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Sumbar.

Selain ratusan tempat tidur, juga disiapkan sejumlah peralatan dan petugas. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, mengatakan gedung Asrama Haji Padang menjadi tempat isolasi terpusat.

Baca juga: Omicron Diduga Masuk Sumbar, Pemprov Sumbar Terus Waspada Lakukan Tracking, Tracing dan Isolasi

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Meningkat, Ada Sampel Probable Omicron, Masyarakat Tidak Perlu Panik

Memiliki apasitas 187 tempat tidur, tempat itu bisa dimanfaatkan untuk karantina pasien Covid-19 varian Omicron ini.

"Kami sudah siapkan tempat isolasi, isolasi terpusat di Asrama Haji Padang. Di sana ada sekitar 40 orang petugas, kita sudah menyiapkan alat dan tempat," ujar Arry Yuswandi, Kamis (27/1/2022) pagi.

Selain itu, kata dia, rumah sakit juga disiapkan untuk menghadapi Omicron.

"Kalau rumah sakit, memang sudah dikasih tahu agar tetap waspada jika terjadi lonjakan kasus, jauh sebelum terjadi omicron," tutur Arry.

Arry mengimbau masyarakat untuk tetap menegakkan prokes serta mengikuti vaksinasi untuk menekan penyebaran Omicron.

"Kami imbau warga tetap tenang, prokes dan tentunya vaksinasi," ujar Arry. 

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 27 Januari 2022 Pagi: 6 Warga Positif Covid-19, Kasus Aktif Naik Jadi 28 Orang

Diberitakan sebelumnya, virus Covid-19 varian Omicron diduga sudah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar). 

Hal itu diketahui pasca keluarnya hasil pengujian sampel yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand).

"Iya, itu sudah ada hasil yang dikeluarkan Dokter Andani, dan hasil tersebut tidak mungkin dibantah, ada probable Omicron," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Kamis (27/1/2022) pagi.

Sementara itu, Kepala Laboratorium FK Unand Andani Eka Putra menyebutkan, pagi ini pihaknya sudah menguji 31 sampel positif, dan hasilnya 15 sampel Omicron atau 48 persen dari total populasi.

"Saya memperkirakan 48 persen populasi Covid-19 kita adalah Omicron," kata Andani dalam sebuah grup whatsapp.

Andani menjelaskan, data ini sinkron dengan peningkatan PR dari 0,1 naik menjadi 0,4, 0,6, 0,8 dan 1 persen. 

Hal ini hampir sama dengan data PR Jawa - Bali dan di atas non Jawa Bali yang hanya 0,14 persen.

Andani mengajak seluruh masyarakat Sumbar agar tidak perlu panik.

Menurutnya peningkatan vaksinasi menyebabkan klinis tidak terlalu berat.

Akan tetapi semua pihak harus tetap waspada mengingat banyak lansia yang belum lengkap mengikuti vaksinasi. 

Sebagai antisipasi awal, ia juga meminta rumah sakit disiapkan kembali.

Ia menyarankan agar tracing dibuat lebih baik, sehingga kontrol lebih mudah. 

"Terkait prokes saya minta diatur dengan baik, wajibkan mall, kantor atau bahkan pasar menggunakan Aplikasi PeduliLindungi," tutup Andani. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved