Varian Omicron di Sumbar

6 Pasien Covid-19 Isolasi di Asrama Haji Padang, Dinkes: Tak Ada Wewenang Sebut Omicron atau Bukan

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Fionaliza mengungkapkan saat ini ada 6 pasien Covid-19 yang dikarantina di Asrama Haji Padan

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
AFP/LIONEL BONAVENTURE
OMICRON - Foto Ilustrasi ini diambil di Toulouse, barat daya Prancis, pada 1 Desember 2021 menunjukkan jarum suntik dan layar yang menampilkan Omicron, nama varian baru covid 19. - Omicron telah menjadi jenis virus corona utama di Prancis di mana jumlah infeksi telah mengalami peningkatan besar dalam beberapa hari terakhir, kata badan kesehatan masyarakat negara itu. "62,4 persen tes menunjukkan profil yang kompatibel dengan varian Omicron" pada awal minggu ini, dibandingkan dengan 15 persen pada minggu sebelumnya, kata agensi tersebut. (Lionel BONAVENTURE / AFP) 

"Kami imbau warga tetap tenang, prokes dan tentunya vaksinasi," ujar Arry. 

Baca juga: UPDATE Corona Sumbar 27 Januari 2022 Pagi: 6 Warga Positif Covid-19, Kasus Aktif Naik Jadi 28 Orang

Diberitakan sebelumnya, virus Covid-19 varian Omicron diduga sudah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar). 

Hal itu diketahui pasca keluarnya hasil pengujian sampel yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand).

"Iya, itu sudah ada hasil yang dikeluarkan Dokter Andani, dan hasil tersebut tidak mungkin dibantah, ada probable Omicron," terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Kamis (27/1/2022) pagi.

Sementara itu, Kepala Laboratorium FK Unand Andani Eka Putra menyebutkan, pagi ini pihaknya sudah menguji 31 sampel positif, dan hasilnya 15 sampel Omicron atau 48 persen dari total populasi.

"Saya memperkirakan 48 persen populasi Covid-19 kita adalah Omicron," kata Andani dalam sebuah grup whatsapp.

Andani menjelaskan, data ini sinkron dengan peningkatan PR dari 0,1 naik menjadi 0,4, 0,6, 0,8 dan 1 persen. 

Hal ini hampir sama dengan data PR Jawa - Bali dan di atas non Jawa Bali yang hanya 0,14 persen.

Andani mengajak seluruh masyarakat Sumbar agar tidak perlu panik.

Menurutnya peningkatan vaksinasi menyebabkan klinis tidak terlalu berat.

Akan tetapi semua pihak harus tetap waspada mengingat banyak lansia yang belum lengkap mengikuti vaksinasi. 

Sebagai antisipasi awal, ia juga meminta rumah sakit disiapkan kembali.

Ia menyarankan agar tracing dibuat lebih baik, sehingga kontrol lebih mudah. 

"Terkait prokes saya minta diatur dengan baik, wajibkan mall, kantor atau bahkan pasar menggunakan Aplikasi PeduliLindungi," tutup Andani. (*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved