Nelayan Hilang di Pasbar

Memasuki Hari Ke-5 : Upaya Pencarian Nelayan Nihil, Diduga Perahu Korban Karam di Pasaman Barat

Memasuki pencarian hari kelima, seorang nelayan yang hilang belum kunjung ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Seni

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
(SAR Padang)
Tim SAR melakukan pencarian nelayan yang hilang di Air Bangis Pasaman Barat, Sumbar, Kamis (20/1/2022). 

Pencarian hari ini meliputi area perairan Pulau Panjang dan Pulau telur.

"Pencarian ini dilaksanakan oleh lebih kurang 10 armada dari Basarnas, Polair, BPBD, dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Selain itu pencarian pada hari ini dilaksanakan dengan membaginya menjadi beberapa sektor agar efektif.

Baca juga: Prakiraan Gelombang Tinggi di Sumatera Barat Awal Tahun Senin 3 Januari 2021

Baca juga: Reaksi Gubernur Mahyeldi Saat Proyek di Sumatera Barat Disebut Dikuasai Ring 1

"Kita membaginya menjadi beberapa sektor dikarenakan area pencarian yang cukup luas dan lokasi keberadaan korban yang masih simpang siur," katanya.

Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang setelah anaknya hanya menemukan fiber yang diyakini milik korban di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (20/1/2022).

Korban diketahui bernama Aznilman (55) warga Jorong Pasar Pokan Air Bangis.

Baca juga: Seorang Nelayan di Pasaman Barat Dilaporkan Hilang, Hanya Ditemukan Fiber Berisi Ikan Milik Korban

Ia diduga hilang karena diduga perahu yang ditumpanginya karam di sekitar perairan Pulau Telur Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 08.00 WIB.

Pihaknya langsung menerjunkan tim dari Pos SAR Pasaman yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Pada Selasa (18/1/2022), korban pergi melaut menggunakan perahu untuk menebar jaring ikan di sekitar perairan Pulau telur," kata Asnedi.

Selanjutnya, pada Rabu (19/1/2022) korban kembali berangkat untuk melaut dengan menggunakan perahu untuk mengambil jaring ikan yang sudah dilepaskan di Pulau Telur.

"Menurut informasi yang kita dapatkan, korban ini selalu pulang sekitar pukul 13.00 - 15.00 WIB," katanya.

Namun, korban tidak kunjung kembali pulang setelah pukul 16.00 WIB sehingga membuatnya keluarganya merasa khawatir.

Oleh karena itu, anaknya bernama Randa (33) pergi menyusul menggunakan perahu menuju lokasi ayahnya mengambil jaring yang sudah dilepaskan sebelumnya.

"Saat sampai, anaknya ini hanya menemukan fiber atau peti yang berisi ikan diyakini milik ayahnya," katanya.

Namun, saat itu anak korban tidak menemukannya beserta dengan perahunya sehingga dilaporkan ke pihak terkait. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved