Nelayan Hilang di Pasbar

Memasuki Hari Ke-5 : Upaya Pencarian Nelayan Nihil, Diduga Perahu Korban Karam di Pasaman Barat

Memasuki pencarian hari kelima, seorang nelayan yang hilang belum kunjung ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Seni

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
(SAR Padang)
Tim SAR melakukan pencarian nelayan yang hilang di Air Bangis Pasaman Barat, Sumbar, Kamis (20/1/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Memasuki pencarian hari kelima, seorang nelayan yang hilang belum kunjung ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (24/1/2022)..

Korban bernama Aznilman dengan umur 55 tahun ini belum diketahui kondisi dan keberadaanya.

Sampai saat ini petugas terus melakukan upaya untuk mencari korban .

Korban dilaporkan mengalami kecelakaan perahu karam di  perairan Pulau Teluk Air Bangis pada Rabu (19/1/2022).

Perairan Pulau Telur Air Bangis berada di kawasan Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.

Koordinator Pos SAR Pasaman, Hendra, mengatakan pencarian hari ini masih nihil.

"Untuk operasi pencarian hari ini, hasilnya masih nihil," kata Hendra.

Ia mengatakan, pencarian akan dilanjutkan besok Selasa (25/1/2022).

"Untuk kendala bisa dikatakan tidak ada," katanya.

Hanya saja, cuaca sedikit mengganggu proses pencarian.

"Pada pagi hari tadi cuaca agak buruk sehingga gelombang tinggi daripada biasanya," katanya.

Walaupun gelombang dalam kondisi tinggi, pencarian tetap dilakukan untuk melaksanakan penyisiran bersama-sama.

Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang setelah anaknya hanya menemukan fiber yang diyakini milik korban di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (20/1/2022).

Korban diketahui bernama Aznilman (55) warga Jorong Pasar Pokan Air Bangis.

Ia diduga hilang karena diduga perahu yang ditumpanginya karam di sekitar perairan Pulau Telur Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 08.00 WIB.

Pihaknya langsung menerjunkan tim dari Pos SAR Pasaman yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Pada Selasa (18/1/2022), korban pergi melaut menggunakan perahu untuk menebar jaring ikan di sekitar perairan Pulau telur," kata Asnedi.

Selanjutnya, pada Rabu (19/1/2022) korban kembali berangkat untuk melaut dengan menggunakan perahu untuk mengambil jaring ikan yang sudah dilepaskan di Pulau Telur.

"Menurut informasi yang kita dapatkan, korban ini selalu pulang sekitar pukul 13.00 - 15.00 WIB," katanya.

Namun, korban tidak kunjung kembali pulang setelah pukul 16.00 WIB sehingga membuatnya keluarganya merasa khawatir.

Oleh karena itu, anaknya bernama Randa (33) pergi menyusul menggunakan perahu menuju lokasi ayahnya mengambil jaring yang sudah dilepaskan sebelumnya.

"Saat sampai, anaknya ini hanya menemukan fiber atau peti yang berisi ikan diyakini milik ayahnya," katanya.

Namun, saat itu anak korban tidak menemukannya beserta dengan perahunya sehingga dilaporkan ke pihak terkait.

Upaya Pencarian Nelayan

Dilansir TribunPadang.com, pencarian terhadap nelayan yang diduga perahunya karam diperluas areanya di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (22/1/2022).

Korban diketahui bernama Aznilman umur 55 tahun seorang nelayan yang dilaporkan mengalami kecelakaan kapal.

Perahunya diduga karam setelah anaknya hanya menemukan fiber berisi ikan dan jaring yang diyakini milik korban.

Baca juga: Provinsi Sumatera Barat Targetkan, Produksi Padi 1.5 Juta Ton pada Tahun 2022

Baca juga: Ingin Bersaing di Sumatera Barat? Partai Ummat Harus Punya Figur Lokal yang Kuat Jadi Vote Getter 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan pencarian hari ini memasuki hari ke-3.

"Hari ini sudah memasuki pencarian hari ke-3. Pencarian hari ini akan diperluas mencapai 108 NM," kata Asnedi.

Baca juga: Kuatkan Silaturahmi Sesama Umat Amien Rais Kunjungi Sumatera Barat, Hadiri Sejumlah Kegiatan

Baca juga: Daerah di Sumatera Barat Mulai Jalani Vaksinasi Booster, Perdana di Sawahlunto & Kepulauan Mentawai

Pencarian hari ini meliputi area perairan Pulau Panjang dan Pulau telur.

"Pencarian ini dilaksanakan oleh lebih kurang 10 armada dari Basarnas, Polair, BPBD, dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Selain itu pencarian pada hari ini dilaksanakan dengan membaginya menjadi beberapa sektor agar efektif.

Baca juga: Prakiraan Gelombang Tinggi di Sumatera Barat Awal Tahun Senin 3 Januari 2021

Baca juga: Reaksi Gubernur Mahyeldi Saat Proyek di Sumatera Barat Disebut Dikuasai Ring 1

"Kita membaginya menjadi beberapa sektor dikarenakan area pencarian yang cukup luas dan lokasi keberadaan korban yang masih simpang siur," katanya.

Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang setelah anaknya hanya menemukan fiber yang diyakini milik korban di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (20/1/2022).

Korban diketahui bernama Aznilman (55) warga Jorong Pasar Pokan Air Bangis.

Baca juga: Seorang Nelayan di Pasaman Barat Dilaporkan Hilang, Hanya Ditemukan Fiber Berisi Ikan Milik Korban

Ia diduga hilang karena diduga perahu yang ditumpanginya karam di sekitar perairan Pulau Telur Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 08.00 WIB.

Pihaknya langsung menerjunkan tim dari Pos SAR Pasaman yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Pada Selasa (18/1/2022), korban pergi melaut menggunakan perahu untuk menebar jaring ikan di sekitar perairan Pulau telur," kata Asnedi.

Selanjutnya, pada Rabu (19/1/2022) korban kembali berangkat untuk melaut dengan menggunakan perahu untuk mengambil jaring ikan yang sudah dilepaskan di Pulau Telur.

"Menurut informasi yang kita dapatkan, korban ini selalu pulang sekitar pukul 13.00 - 15.00 WIB," katanya.

Namun, korban tidak kunjung kembali pulang setelah pukul 16.00 WIB sehingga membuatnya keluarganya merasa khawatir.

Oleh karena itu, anaknya bernama Randa (33) pergi menyusul menggunakan perahu menuju lokasi ayahnya mengambil jaring yang sudah dilepaskan sebelumnya.

"Saat sampai, anaknya ini hanya menemukan fiber atau peti yang berisi ikan diyakini milik ayahnya," katanya.

Namun, saat itu anak korban tidak menemukannya beserta dengan perahunya sehingga dilaporkan ke pihak terkait. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved