Yulia Pedagang Es Cendol di Pariaman, Sering Bagikan Jualan Secara Gratis ke Masjid
Cindua takacau hari hujan' ialah sebuah istilah umum berbahasa Minang, yang biasanya keluar dari mulut orang Minangkabau.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - 'Cindua takacau hari hujan' ialah sebuah istilah umum berbahasa Minang, yang biasanya keluar dari mulut orang Minangkabau.
Istilah ini begitu realistis dan memang berlaku bagi pedagang es cendol.
Bila diartikan, istilah ini berarti cendol sudah di olah, namun hujan mengguyur.
Baca juga: Es Cendol Fajri di Jawi-Jawi II Kota Pariaman, Minuman Segar Pilihan saat Terik Matahari
Baca juga: Cara Cek Daftar Penerima BLT UMKM Melalui Bank BRI, Login https://eform.bri.co.id/bpum, Masukkan NIK
Adapun istilah itu menggambarkan bahwa dagangan ini akan sepi peminat karena hujan mengguyur, namun si penjual sudah terlanjur mengolah minuman cendolnya.
Istilah ini tak ayal juga berlaku bagi seorang pedagang es cendol di Kelurahan Jawi-Jawi II Kota Pariaman, Yulia (47).
"Saya tentu pernah mengalami, kadang iba hati. Cendol sudah matang, dan siap saji, namun tiba-tiba hujan mengguyur, dan jualan tak habis," ujar dia saat ditemui TribunPadang.com pada Senin (27/12/2021) sore.
Baca juga: Sudah 2 Pekan Harga Cabai Merah di Pariaman Turun, Pedagang: Cabai Medan Banyak Beredar
Baca juga: Harga Telur Ayam Ras di Pasar Pariaman Tembus Rp 50 Ribu per Papan
Jika kondisi tersebut terjadi, kata dia hampir pasti dagangannya tidak akan laris, menimbang jika hujan tentu mobilitas orang akan terbatasi.
Selain itu, katanya, jajanan semacam es cendol akan diburu pembeli ketika cuaca terik, karena nikmat dan dapat melepas dahaga.
Yulia melanjutkan, bahwa memang kadang jualannya tak habis, yang menurutnya disebabkan oleh faktor cuaca, ataupun karena memang belum rejeki.
Baca juga: Harga Telur Ayam Ras di Pasar Pariaman Tembus Rp 50 Ribu per Papan
Baca juga: Warga Sikucua Timur Padang Pariaman Gantungkan Harapan Perbaikan Jalan yang Amblas Sejak Tahun 2018
Selama 5 bulan lebih berjualan es cendol, dagangannya tidak selalu laris, sedangkan bahan baku rentan mengalami basi.
Namun, ia tak ambil pusing dengan kondisi tersebut, selain untuk konsumsi keluarga, ternyata ia sering memberikan cendol tersebut secara gratis kepada orang lain.
"Kadang saya antar ke masjid, seringnya pada hari Senin atau Kamis, karena dihari tersebut banyak orang yang berpuasa, barangkali es cendol bisa jadi menu berbuka bagi mereka," imbuhnya.
Baca juga: Curhat Warga Jawi-Jawi II Pariaman yang Rumahnya Diterjang Angjn Puting Beliung Kamis Tengah Malam
Baca juga: Pesona Langkuik Ipuah Air Terjun 4 Tingkat di Gunuang Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman
Selain itu, kata dia, sesekali ia juga memberi secara gratis kepada siswa-siswi di SD TQIT Sahabat Cendikia di Kelurahan Jawi-Jawi II.
"Kan tidak semua murid dari keluarga berada, ada juga yang yatim piatu, jadi bersedekah di sana, dari pada cendol ini terbuang begitu saja," lanjut dia.