Melihat Masjid Raya Sumatera Barat yang Masuk Daftar Desain Arsitektur Terbaik Dunia

Desain Masjid Raya Sumatera Barat di Padang menjadi pemenang Abdullatif Al-Fozan Award.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) berdiri megah di Kota Padang 

"Tapi perencanaan mengatakan ini adalah bukti sejarah Rasulullah melakukan perdamaian antara antarempat kabilah dalam suku Quraisy."

"Pangkal persoalannya berasal dari perselisihan mengenai siapa yang paling berhak mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad setelah pemugaran kakbah selesai."

"Sewaktu renovasi kakbah, Hajar Aswad dibuka. Setelah itu siap mau diletakkan ke tempatnya. Menurut suku yang ada dia yang paling berhak. Ada empat suku. Hampir saja terjadi pertumpahan darah," jelas Yuzardi Maad.

Lalu, kata dia, ada yang mengusulkan persoalan ini diserahkan kepada orang pertama yang masuk kompleks Masjidil Haram.

Usulan itu diterima pemimpin kabilah yang sedang berselisih.

Keesokan harinya, orang yang pertama kali masuk adalah Muhammad, sebelum diangkat menjadi rasul.

Muhammad yang saat itu sudah bergelar al-amin diberi kepercayaan untuk mengatasi masalah itu.

"Akhirnya, memang dicari yang menghakimi dan mengadili. Siapa saja yang masuk masjid pertama kali saat Subuh diangkat menjadi hakim. Tahu-tahu yang datang, Muhammad, ketika itu belum jadi nabi," ungkap Yuzardi Maad.

Rasulullah mengambil Hajar Aswad, setiap kepala suku harus memegang keempat sudutnya sehingga tampak adil.

"Ini yang dicerminkan di atas. Orang mengatakan gonjong Minang. Memang hampir sama dengan gonjong Minang," imbuh Yuzardi Maad.

Ruangan Masjid Raya Sumatera Barat cukup besar. Awalnya tidak pakai pendingin ruangan, sebab dindingnya sudah tembus udara.

Namun akhir-akhir ini cuaca kadang-kadang panas sehingga diberi kipas angin.

Kemudian di bagian depan masjid dekat jemaah laki-laki, ada kolam ikan. Di luar juga ada kolam yang panjang dan ada air mancur.

"Ini menurut yang merencanakan, biasanya angin datang dari Barat, laut, saat angin masuk ada air mancur tentunya membawa udara segar ke dalam masjid," terang Yuzardi Maad. 

Yuzardi Maad sudah membuktikan, atap Masjid Raya Sumatera Barat kokoh.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved