Sekitar 352 Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Maninjau Mati Mendadak
Sekitar 352 ton ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam mati.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM- Sekitar 352 ton ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam mati.
Kematian massal ratusan ton ikan ini sudah terjadi sejak Kamis 8 Desember 2021 hingga Minggu 12 Desember 2021.
Informasi yang dihimpun TribunPadang.com dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, lokasi ikan mati ini tersebar di tiga nagari di Kecamatan Tanjung Raya.
Baca juga: Semburan Asap di Kawasan Maninjau Kabupaten Agam tidak Ada Lagi, Warga Nagari Duo Koto Mulai Lega
Baca juga: Update Asap Berbau Belerang di Maninjau, Wali Nagari Duo Koto: Alhamdulillah, Sekarang Sudah Aman
Mulai dari Nagari Tanjung Sani, Nagari Koto Malintang dan Nagari Koto Kaciak.
Penyuluh perikanan Kecamatan Tanjung Raya, Asrul mengatakan pada tanggal 8 Desember 2021 sebanyak 52 ton ikan KJA mati massal di Tanjung Sani dan Koto Malintang.
"Di Tanjung Sani 50 ton, dan di Koto Malintang 2 ton," ujar Asrul. Senin (13/12/2021).
Selang 3 hari giliran ikan keramba di Nagari Koto Kaciak yang mati mendadak 11 Desember 2021.
Pihaknya mencatat, di Koto Kaciak kematian massal terjadi selama dua hari, yakni hingga 12 Desember 2021.
"Kematian massal ikan KJA di Nagari Koto Kaciak tepatnya di Jorong Pasa Rabaa sejumlah 300 ton," kata dia.
Baca juga: Isu Keramba di Danau Maninjau Bakal Dibongkar, Petani Keramba Tanjung Sani Temui Gubernur Mahyeldi
Baca juga: Sempat Tersangkut, Bus Pariwisata Ini Akhirnya Bisa Taklukkan Kelok 44 Berkat Sopir Maninjau
Asrul menyampaikan, dari total kematian ikan KJA tersebut di antaranya ikan yang sudah siap untuk dipanen.
"Ada yang siap panen, bervariasi," ucap dia.
Curah hujan dan musim yang tidak menentu pada awal Desember 2021 menurut dugaan Asrul menjadi penyebab kematian massal ikan KJA di Danau Maninjau.
"Terjadinya upweeling di Danau Maninjau, kondisi danau tidak stabil sehingga menyebabkan amoniak yang berada di dasar danau naik," ulas dia.
Kadar oksigen di air menjadi berkurang sehingga mengakibatkan kematian ikan. (*)