Kisah Tuti Yersi Memulai Usaha Budidaya Jamur, Berawal dari Coba-coba dan Pernah Rugi Puluhan Juta
Berawal dari coba-coba, seorang warga Kota Padang bernama Tuti Yersi (28) melakukan budidaya jamur dan berhasil meraup omset sampai puluhan juta rupia
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Akibatnya jamur tiram yang ditumbuhkan kesulitan untuk menjaga kelembapan kumbungnya.
"Akibatnya saya mengalami gagal sehingga dalam satu bulan itu tidak ada panen.
Baca juga: Semifinal Liga 3 Sumbar, PSKB Bukittinggi vs PSP Dihentikan pada Masa Injury Time Babak Kedua
Baca juga: Pengertian Vokal Grup, Duet, Trio, Kwartet, Paduan Suara hingga Akapella
Bisa dikatakan merugi 90 persen dan mengalami kerugian puluhan juta rupiah," katanya.
Dikarenakan tingkat penasaran dirinya yang tinggi, akhirnya Tuti Yersi (28) kembali mencoba lagi untuk membuka usaha budidaya jamur tiram.
"Akhirnya saya beli lagi baglog dan coba lagi sampai kepada tahap sekarang. Saat ini sudah ada 4500 baglog di 2 lokasi," katanya.
Baca juga: Kisah Pengrajin Aksara Timbul Jati Belanda di Kawasan GOR H Agus Salim, Sudah Keliling Indonesia
Baca juga: Kisah Buyuang Amai, Penjual Sapu Lidi di Guguak 50 Kota, Tak Bisa Melihat, Butuh Rumah Layak Huni
Disaat gagal, ia membuang semua baglog yang tidak jadi panen sekitar 3000 baglog sehingga merugi puluhan juta.
"Saat saya gagal itu, cuman panen sebanyak 2 kilogram. Sementara saat ini yang di lokasi Kecamatan Kuranji ini saja sekitar 700 baglog sudah bisa panen sebanyak 7 kilogram," katanya.
Sedangkan untuk 2 lokasi saat ini sudah bisa menghasilkan panen sebanyak 15 kilogram untuk jamur tiram mentah saja.
Ia mengaku masih belum dapat mencukupi permintaan jamur ini, dikarenakan permintaan ada sekitar 25 kilogram.
Baca juga: Kisah Peserta SKD CPNS Sumbar, Jauh-Jauh dari Agam hingga Kurang Tidur Demi Menghafal Undang-Undang
Omset yang didapatkannya bisa mencapai 11 juta rupiah dalam waktu satu bulan.
"Jamur tiram mentah ini sudah saya jual ke beberapa wilayah yang ada di Sumatera Barat," katanya.
Harga jamur tiram ini dijual per kilogram dengan harga ecer Rp 30 ribu dan untuk yang sudah langganan Rp 25 ribu rupiah.
Selain itu, bubuk jamur tiram juga banyak digunakan sebagai kaldu.
"Olahan jamur tiram ini sudah sampai saya jual ke Jakarta, Tangerang Selatan, Riau, dan daerah lainnya," katanya.
Baca juga: Kisah Perjuangan Badut di Padang, Jalan Kaki Cari Nafkah Demi Hidupi Keluarga
Ia mendapatkan baglog ini dari teman komunitasnya yang saling membantu dan dibeli dengan harga Rp 5 ribu rupiah untuk 1 unit baglog.