Harimau Serang Sapi di Palembayan
Hasil Identifikasi Lapangan BKSDA terkait Serangan Harimau di Palembayan, Ada Luka Gigitan dan Cakar
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim dari Resort Agam ke lokasi konflik satwa diduga harimau sumatera yang mener
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berharap masyarakat berhati-hati terkait adanya kemunculan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjadi di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim dari Resort Agam ke lokasi konflik satwa diduga harimau sumatera yang menerkam hewan ternak warga.
Pihaknya mendapatkan laporan dari Wali Nagari setempat bahwasanya ada ternak sapi warga ditemukan mati dan terluka pada Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Bangkai Sapi yang Diduga Diterkam Harimau Belum Dikubur, Petugas BKSDA Pasang Kamera Trap Didekatnya
Baca juga: Ada Jejak Diduga Harimau Sumatera di Maur Hilir Palembayan Lokasi Induk dan Anak Sapi Diserang
"Ada seekor sapi mati dan seekor sapi lagi terluka. Kemarin tim kita telah datang ke lokasi untuk melaksanakan verifikasi laporan dan identifikasi lapangan terkait laporan itu," kata Ardi Andono.
Ia mengatakan, sapi ini milik warga bernama Rano (38) yang terdiri dari induk dan anaknya.
Hewan ternak milik warga ini mengalami luka akibat gigitan dan cakaran yang diduga berasal dari satwa harimau sumatera.
"Kita telah mendatangi lokasi kejadian bersama-sama dan telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar," katanya.
Ia menjelaskan, hasil wawancara dengan saksi mata dan identifikasi lapangan disimpulkan satwa liar ini diduga berjenis harimau sumatera.
"Kesimpulan diambil tim setelah mendapatkan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan hasil observasi luka pada ternak warga tersebut," katanya.
Sedangkan pada bagian tubuh anak sapi ditemukan bekas gigitan taring dan cakaran sehingga mengakibatkan kematian.
"Untuk induk sapi ditemukan luka cakaran dan telah mendapatkan penanganan dari tenaga medis hewan setempat," katanya.
Saat ini pihaknya telah memasang kamera trap sebanyak 2 unit dengan tujuan mendapatkan gambar visual.
Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli untuk memantau satwa liar ini beberapa hari ke depan.
"Kepada warga melalui wali nagari setempat, diminta untuk berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas terutama ketika berada di ladang atau kebun," ujarnya.