Kota Pariaman
Kartu Koa Ikut Terjaring di Kamar Hunian Lapas Kelas II B Pariaman, Sidak Kemenkumham & BNNP Sumbar
Kantor wilayah kementerian hukum dan HAM (Kemenkumham) menggandeng BNNP Provinsi Sumatera Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di semua kamar hun
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kantor wilayah kementerian hukum dan HAM (Kemenkumham) menggandeng BNNP Provinsi Sumatera Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di semua kamar hunian Lapas kelas II B Pariaman, Selasa (30/11/2021) tadi malam.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumbar, M Ali Syah Bana mengatakan sidak di Lapas ini bertujuan demi mengantisipasi peredaran narkoba dan barang terlarang lainnya.
"Kegiatan malam ini (Selasa 30/11/2021 malam kemarin-red) dalam hal memberantas narkoba dan barang lain, untuk meningkatkan keamanan. Supaya aman, damai dan tenteram. Narkoba tidak ada ditemukan," ujar Ali Syah Bana.
Pantauan TribunPadang.com di lokasi, sejumlah barang yang berhasil disita petugas ialah handphone/HP, charger, kabel-kabel listrik, kartu remi, kartu ceki atau kartu koa, speaker berukuran kecil, korek gas dan lain-lainnya
"Masih ditemukan handphone/HP di kamar hunian, pengawasan akan kita perketat, mulai dari lini pegawai dan pengawasan lainnya," tambah M Ali Syah Bana.
Sedangkan, dari hasil penggeledahan di semua kamar hunian, petugas tidak satupun menemukan zat terlarang yakni narkotika.
Hanya saja, 3 orang warga binaan didapati positif narkoba berdasarkan pemeriksaan tes urine.
Baca juga: Ratusan Paket Daun Ganja Kering Disita di Lapas Kelas IIB Pariaman, Polisi sebut Pelaku Warga Binaan

Baca juga: Selama Tahun 2021, 50 Warga Binaan Lapas Kelas II B Pariaman Terima Asimilasi Rumah
Ali Syah Bana mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BNNP Sumbar untuk merehabilitasi 3 orang yang terbukti positif narkoba itu.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Pariaman, Eddy Junaedi menduga bahwa handphone yang ditemukan di kamar hunian itu karena selundupan pada barang titipan.
"Pemeriksaan masih manual sistem, masih ada human error sehingga barang itu masuk. Kami tidak menampik upaya penyeludupan di lapas marak dilakukan," kata Eddy.
Kemudian ucapnya, untuk pemeriksaan narkoba di pintu utama dipastikan tidak akan bisa lolos, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)