Semen Padang FC

Tagar EffendiOut Viral di Media Sosial, Manajer Kabau Sirah: Saya Sudah Lakukan Tugas dengan Baik

Media sosial sedang hiruk dengan tagar #EffendiOut terkait hasil yang diperoleh oleh Semen Padang FC di Liga 2 musim ini. Menanggapi  tagar tersebut

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Manager tim Semen Padang FC, Effendi Syahputra 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Media sosial sedang hiruk dengan tagar EffendiOut terkait hasil yang diperoleh oleh Semen Padang FC di Liga 2 musim ini.

Menanggapi  tagar tersebut manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra berujar bahwa dirinya sudah melakukan tugas dengan baik hingga saat ini.

Baca juga: Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra Akui Sudah Melakukan Hal Terbaik untuk Tim

Baca juga: Kesempatan Semen Padang FC Menuju Liga 1 Kandas, Suporter Kirimkan Surat Terbuka ke Erick Thohir

“Kalau saya ditugaskan sifatnya, kalau penugasan saya di rasa gagal oleh yang menugaskan tinggal ditarik,” jelasnya.

Sebagai manajer Effendi berujar bahwa dirinya sudah banyak melakukan pembenahan di segi internal klub. Baik itu hutang klub dan segala sesuatu sudah ia kerjakan untuk tim.

Baca juga: Semen Padang FC Masih Punya 2 Laga Sisa, Hendri Susilo akan Coba Lakukan Pergantian Pemain

Baca juga: Tundukan Semen Padang FC di Laga Penentu, Pemain PSMS Medan: Instruksi Pelatih yang Berjalan Baik

“Segala hal menyangkut yang ditugaskan pada saya insyaallah sudah selesai saya laksanakan,” terangnya.

Kendati tagar yang memintanya untuk keluar itu Effendi menjelaskan, terkait masalah manajer kalau ada usulan da nada yang berminat silahkan saja.

“Kalau ada yang berminat silahkan tentu kita senang , karena ada yang mau berkorban menjadi manajer di klub ini. tapi sampai saat ini yang menugaskan saya masih tetap meminta  saya menyelesaikan pekerjaan ini,” paparnya.

Baca juga: Hasil Semen Padang FC vs PSMS Medan, Tim Ayam Kinantan Kandaskan Kabau Sirah, Gagal ke Fase 8 Besar

Baca juga: Semen Padang FC vs PSMS : Head to head 5 Laga Terakhir, Tim Ayam Kinantan Unggul dari Kabau Sirah

Melalui pernyataan tersebut Effendi mengaku bahwa saat ini tidak elok dirinya mundur karena para pendukung  yang menyuarakan tagar tersebut tidak mengetahui kerjanya di internal klub.

“Banyak kerjaan internal yang kita bereskan dalam beberapa waktu ini, semua berjalan dengan baik hanya berbanding terbalik dengan kondisi teknis tim,” jelasnya.

Tidak tanggung-tanggung Effendi mengklaim bahwa dirinya sudah melakukan restrukturisasi hutang tim, hutang tersebut saat ia masuk berjumlah 18 M dan sekarang turun menjadi 6-7 M.

Ia juga sudah menyelesaikan 4 gugatan pemain di peradilan sport dunia karena kontrak yang bermasalah di masa lalu.

Baca juga: Semen Padang FC vs PSMS : Head to head 5 Laga Terakhir, Tim Ayam Kinantan Unggul dari Kabau Sirah

Baca juga: Jelang Kontra Semen Padang FC, Pelatih PSMS Medan : Laga ini Menentukan buat Kedua tim

“Alhamdulillah 2 kita menangkan dan 2 lagi kalah dan harus dibayar,” bebernya.

Semasa ia mengurus tim, ia juga sudah menghidupkan kembali akademi Semen padang Fc yang telah lama mati.

Tidak hanya itu, ia juga sudah mengoptimalkan kembali aset-aset yang selama ini nyaris hilang, seperti tanah 7 hektar di Pariaman, lampu-lampu dan aset bergerak di Stadion Gor H Agus Salim Kota Padang.

“Kami juga sudah merevitalisasi basecamp latihan di Indarung, baik lapangan latihan maupun fasilitas latihan dan gym,” urainya.

Pada bidang media sosial, dirinya sudah melakukan modernisasi media dan IT tim yang selama ini jauh tertinggal dari klub-klub lain.

“Kami juga sudah mengikat kontrak dengan sponsor potensial untuk jangka waktu lama, itu adalah beberapa yang kami sudah jalankan,” bebernya.

Baca juga: Jelang Laga Semen Padang FC vs PSMS Medan, Hendri Susilo Klaim Seluruh Pemain Siap Tempur

Baca juga: Pelatih Semen Padang FC Pastikan Tidak Ada Penambahan Pemain Baru di Putaran Kedua

“Mestinya supporter paham bahwa membangun klub kembali pondasi juga harus dikuatkan,” sambungnya.

Menurutnya melihat kondisi saat  ini percuma rasanya Semen Padang FC ke Liga 1 karena kemampuan belum ada.

“Saya takut ada nanti yang menumpuk kembali hutang dan justru merugikan klub dalam jangka panjang,” tegasnya.

Ia juga berujar bahwa soal tagar dan tuntutan pendukung serta masyarakat Sumbar ini belum tahu soal internal klub dan kinerjanya manajemen Semen Padang FC.

“Bagi Saya ini  resiko pekerjaan, saya  paham dan siap menerima segala konsekuensi pekerjaan ini,” terangnya.

Ia juga membeberkan bahwa semua masukan supporter sampai saat ini selalu didengarkan oleh manajemen tapi soal eksekusi kebaikan bukan dirinya sendiri yang bisa mengambil kebijakan.

“Dijajaran klub masih ada dirut, Komut, Perusahaan SIG, PT SP tentu mereka punya kebijakan dan bukan saya owner klub ini,” jelasnya.

Baca juga: Starting XI Semen Padang FC Vs Sriwijaya FC Malam Ini, Liga 2 2021

Baca juga: Semen Padang FC vs Sriwijaya FC: Hendri Susilo Optimistis Kabau Sirah, Curi Poin Laskar Wong Kito

Menurutnya manajemen hingga saat ini sudah memberikan yang terbaik untuk tim mulai  dari persiapan hingga kompetisi berlangsung.

“Kalau manajemen apalagi yang tidak kami kasih. Fasilitas latihan selama turnamen bonus-bonus khusu semua kita berikan untuk memotivasi pemain,” jelasnya.

Menyikapi tagar #EffendiOut ini Dirigen (Pemandu Sorak)  suporter Semen Padang FC Spartacks  Teo Fals menyampaikan bahwa tuntutan ini tentunya memiliki dasar.

“Saya mewakili suara suporter ada beberapa hal menjadi pertimbangan hingga muncul tuntutan  seperti itu,” jelas Teo.

Menurut Teo alasan kenapa tagar #EffendiOut muncul karena sejak pertama Effendi datang jadi manajer Semen padang Fc, Effendi belum melakukan koordinasi dengan pecinta sepak bola Sumatera Barat terutama Suporter Semen padang.

“Secara etika sebagai orang yang baru datang ke Semen Padang FC harusnya ada salam perjumpaan terlebih dahulu sebelum memegang tim,” bebernya.

Setelah kesan pertemuan yang kurang mengenakan itu, hingga saat ini Manajer SPFC belum melakukan koordinasi dengan masyarakat Sumbar terutama suporter.

“Saat mengambil kebijakan Ia (Effendi) tidak mengajak masyarakat atau suporter tim berkoordinasi , seperti contoh peminjaman pemain pada saat  ini,” jelasnya.

Teo juga tidak mau muluk-muluk menurutnya secara kinerja manajer Semen Padang FC sudah memberikan yang terbaik untuk tim baik itu secara finansial dan kelengkapan selama latihan dan pertandingan.

“Saat ini kami tidak bisa singkirkan bagaimana kondisi di lapangan, Semen Padang FC itu harus didasari kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Namun hal itu yang tidak terlihat di lapangan,” tegas Teo.

Hal ini bisa terjadi tentu tidak bisa dihindarkan dari kesalahan manajemen dalam membentuk tim saat ini.

“Harusnya pemain itu saling bahu membahu, benar tim ini harus dibentuk dengan waktu lama, namun kenyataannya ia (Effendi) belum bisa mempersatukan tim,” terangnya.

Tidak hanya itu Teo juga mengakui bahwa saat ini Manajemen juga gagal dalam memanfaatkan dan merangkul  talenta lokal asli Sumbar yang saat ini banyak dipakai oleh tim lain.

“Lihat saja saat ini, ada pemain potensial malah dipinjamkan ke tim lain. Harusnya jika ingin membentuk Semen padang Fc utamakan putra daerah,” terangnya.

“Saya pribadi tidak ada kepentingan, ini adalah murni suara supporter. Jika kami tidak memberikan ruang dan support kami tidak akan biarkan manajer melangkah sampai sejauh ini,” sambungnya.

Ia selaku suporter mengaku sudah memberikan kesempatan pada manajemen tim namun hingga saat ini hasilnya tidak memuaskan.

Senada dengan Teo  Fals, Ketua Harian Spartacks Vembi Fernando mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan hasil yang terlihat benar-benar tidak memperlihatkan perbaikan.

Vembi berharap top manajemen bisa berkomunikasi kembali dengan menteri BUMN yang menunjuk Effendi Syahputra sebagai anajer dan Direktur teknik SPFC agar bisa diganti.

Pada akun facebook pribadinya Vembi menuliskan

“Dan kepada bapak menteri BUMN Erick Thohir yang sudah memberikan orang kepercayaannya dalam mengurus SPFC, bapak Effendi, kami sebagai suporter SPFC meminta bapak untuk segera menarik beliau. Terlalu banyak langkah-langkah beliau yang membuat situasi tim menjadi tidak kondusif dan sepertinya beliau juga terbagi konsentrasinya untuk mengurus hal lain diluar SPFC. Carilah orang yang memang memiliki kecintaan pada tim kami ini. Orang yang mampu berdedikasi setidaknya menjaga marwah tim SPFC,” postingan tersebut tercatat pada Rabu (17/11/2021).

Mengacu pada dua pernyataan tersebut mantan pelatih Semen Padang FC Suhatman Imam mengakui bahwa saat ini pemimpin tim harus bijaksana.

“Mereka adalah pemimpin, sebagai pemimpin yang gagal harusnya mereka menerima resiko,” paparnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved