Viral Curhat Atlet PON Sumbar Dilepas Bak Anak Ayam Tanpa Induk, Tidur di Kursi Ruang Tunggu Bandara
Viral curahan hati atlet cabor bola tangan Sumatera Barat Irfan Oktavianus karena harus beristirahat beralasan kursi ruang tunggu Bandara Soekarno
Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal

Tujuannya agar atlet tidak kesulitan saat memindahkan barang. Melalui penerbangan terkoneksi kemungkinan atlet ketinggalan pesawat juga jadi minim.
Akibat dari penerbangan terkoneksi ini membuat para atlet harus menunggu lama saat transit.
Bahkan menurut Septri transit itu bisa puluhan jam.
“Transitnya beragam tergantung penerbangannya, rentangnya bisa 20-36 jam,” ujarnya.
Septri juga menerangkan bahwa dengan adanya percepatan kepulangan para atlet bola tangan tentu kondisinya harus menyesuaikan dengan maskapai yang tersedia.
Sebagai Sekum Pengprov ABTI Sumbar , ia sudah menjelaskan pada para atlet malam sebelum keberangkatan terkait bagaimana keadaan yang terjadi saat itu.
“Sebenarnya saya sudah kumpulkan anak-anak sebelum kepulangan untuk menjelaskan situasi menjelang mereka bertolak ke Padang. Saya juga pesankan agar nantinya mereka tidak membahas hal-hal di luar kendali mereka,” bebernya via telepon.
Menurut Septri pada malam ia memberi penjelasan itu sebenarnya komunikasi berjalan lancar, namun ia mengaku tidak tahu kenapa akhirnya para atlet bisa mengasumsikan dirinya terlantar.
Bagi Septri sebenarnya jika kepulangan cabor bola tangan sesuai jadwal maka tidak ada transit yang memakan waktu selama itu.
Hal ini ia contohkan pada cabor tarung derajat yang hanya menjalani transit selama 2 jam.
Akibat harus melakukan transit sejak pukul 17.30 WIb (Kamis) hingga kembali berangkat ke Padang pukul 15.30 WIB (Jumat), setidaknya atlet cabor bola tangan harus menunggu selama 20 jam di Soekarno-Hatta.
Kondisi transit puluhan jam ini juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Prestasi Dispora Sumbar Tasliatul Fuadi.
Menurut Fuad transit puluhan jam itu memang benar adanya baik di Jakarta maupun Makasar.
“Semuanya merasakan hal yang sama terkait transit dengan durasi panjang ini, hal ini bukan hanya terjadi pada atlet bola tangan. Malah seluruh atlet bahkan panitia dan pengurus kontingen Sumbar, itu realitanya sesuai dengan maskapai penerbangan yang ada di hari tersebut,” ucap Fuad saat dihubungi Kamis (21/10/2021).
Fuad juga menjelaskan bahwa sebenarnya Dispora dan KONI Sumbar sudah melakukan verifikasi anggaran, namun ia mengaku luput memperhitungkan waktu transit yang lebih dari 12 jam.